Critical Success Factors adalah “hal-hal penting yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.” Bisa berupa tujuan organisasi atau sebuah project, program, dan lain sebagainya.
“Critical success factors are those few things that must go well to ensure success for a manager or an organization, and, therefore, they represent those managerial or enterprise area, that must be given special and continual attention to bring about high performance. CSFs include issues vital to an organization’s current operating activities and to its future success.” Boynlon, A.C., and Zmud, R.W. 1984. “An Assessment of Critical Success Factors,” Sloan Management Review (25:4), pp. 17-27.
CSF atau dikenal juga dengan KRA (Key Result Area) berbeda dengan ukuran keberhasilan. Kalau ukuran keberhasilan adalah parameter apa saja yang harus dicapai baru dikatakan berhasil. Kalau CSF adalah hal-hal apa saja yang dilakukan agar berhasil. Misalnya: Bagi seorang anak kelas 3 SMU ukuran keberhasilannya adalah masuk perguruan tinggi negeri yang diinginkan. Maka CSFnya adalah belajar dengan tekun, beribadah dengan rajin, dan memperbanyak melakukan try out.
Konsep “Success Factor” dikembangkan oleh pertama kali D. Ronald Daniel dari McKinsey & Company pada tahun 1961 . Proses ini disempurnakan menjadi CSF oleh John F. Rockart antara 1979 dan 1981. Pada tahun 1995, James A. Johnson dan Michael Friesen menerapkan SCF ke banyak sektor lain.
Pada kenyataannya, mengidentifikasi CSF adalah sebuah proses yang dilakukan berulang-ulang. Ini karena antara Visi, Misi, Tujuan strategis dan CSF saling terkait.
Langkah mengidentifikasi CSF :
1. Tentukan tujuan yang akan dicapai (Bussiness / project strategic goals)
2. Untuk setiap tujuan, tanyakan: Hal / bidang apa yang penting dilakukan untuk mencapainya? (Jawaban untuk pertanyaan ini adalah kandidat CSF)
Untuk memastikan Anda mempertimbangkan semua jenis kemungkinan CSF, Anda dapat menggunakan CSF yang disarankan Rockart sebagai checklist.
Industri – Ini adalah hal-hal yang harus lakukan organisasi untuk tetap kompetitif.
Lingkungan – Ini adalah pengaruh lingkungan makro pada suatu organisasi. Hal-hal seperti iklim usaha, ekonomi, pesaing, dan kemajuan teknologi yang termasuk dalam kategori ini.
Strategis – Ini merupakan strategi bersaing yang dipilih oleh organisasi: cara perusahaan memposisikan diri (positioning), pasar, volume tinggi biaya rendah, dll
Temporal – faktor ini hasil dari kekuatan internal organisasi. Hambatan spesifik, tantangan, arah, dan pengaruh akan menentukan CSF ini.
3. Mengevaluasi daftar kandidat CSF kandidat untuk menemukan unsur-unsur penting dan mutlak untuk mencapai keberhasilan – ini CSF Anda.
4. Identifikasi bagaimana Anda akan memantau dan mengukur masing-masing CSF
5. Komunikasikan CSF.
6. Terus memantau dan mengevaluasi kembali CSF untuk memastikan arahnya benar.
Sumber: en.wikipedia.org mindtools.com
gambar: epicwpp.com