Benih & Hasil

Benih & Hasil

Oleh: Billy PS Lim.

Benih & Hasil.
Kebanyakan dari kita selalu bimbang terhadap hasil, hasil, dan hasil yang lebih banyak lagi! Kita mendengar orang mengatakan bahwa hal paling utama adalah keuntungan. Seakan-akan tidak ada lain yang lebih penting. Selama kita mendapatkan apa yang diinginkan, kita tidak peduli berapa banyak orang yang kita rugikan. Kita menipu sahabat dan mitra bisnis, lalu memanipulasi hanya untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Semua menghalalkan segala cara.
Orang seperti ini tidak memahami pepatah “apa yang di semai, itulah yang dipetik”. Yang dipetik ialah “hasil” manakala yang di semai adalah “penyebab”.

Banyak yang masih keliru tentang bagaimana semua ini berlaku. Apabila mereka tidak mendapat hasil yang diinginkan dalam jangka waktu tertentu, mereka mulai licik atau menggunakan cara tidak jujur. Dalam periode ini mereka mungkin telah melakukan berbagai perbuatan yang tidak dapat dibayangkan tanpa mempertimbangkan bertatasusila atau tidak. Dan “hasil” yang mereka peroleh biasanya tidak kekal, kalau pun kekal sering dihantui oleh “jiwa yang tidak tenang” dan sebagainya.

Pikiran yang di semai, tindakan yang di tuai.
Tindakan yang di semai, kebiasaan yang di tuai.
Kebiasaan yang di semai, karakter yang di tuai.
Karakter yang di semai, takdir yang di tuai.”
Anonim

Saya perlu waktu selama bertahun-tahun untuk memahami maksud pepatah di atas. Sudahkah anda mendapatkan jawabannya? Belum? Mungkin anda telah mendapatkan. Baiklah, apakah anda memperhatikan bahwa perkataan “semai” senantiasa mendahului perkataan “tuai”? Dalam perkataan lain, jika tidak menyemai apa-apa, kita juga tidak akan menuai apa-apa. Artinya KITA HARUS MENYEMAI TERLEBIH DAHULU.

Adalah mustahil untuk menuai terlebih dahulu. Seperti yang telah saya sebutkan, “menyemai” adalah “penyebab”nya sedang “menuai” ialah “hasilnya”. Oleh karena itu, “menyemai” hendaklah dibuat terlebih dahulu daripada “menuai”, karena “hasil” bergantung pada “penyebab”, yakni hanya mungkin lahir jika ada “penyebab”nya, manakala “penyebab” tidak bergantung pada “hasil” karena “penyebab” mendahului “hasil”.

Banyak orang tidak menyadarinya. Ini dapat dipahami karena banyak dari kita terlalu sibuk sekali pun untuk sarapan yang sempurna atau memperhatikan air muka kekasih atau anak-anak kita, apalagi untuk memperhatikan bagaimana penyebab “tumbuh membesar” menjadi hasil. Tetapi jika anda betul-betul menenangkan diri dan mengenang kembali sejarah lama….. lama….. dan lama lagi…., anda mungkin dapat memahami kebenaran apa yang saya nyatakan di sini.

Di sekolah, pada pelajaran fisika, kita telah mempelajari Hukum Ketiga Newton: “Bagi setiap tindakan ada reaksi yang sama dan bertentangan.”

Tidak ada orang yang menyangkal. Kita menganggapnya sebagai satu kebenaran mutlak dalam bidang ilmu pengetahuan, tetapi tidak menghayatinya dalam kehidupan, bukan? Setiap tindakan adalah “penyebab” dan reaksi yang sama dan bertentangan adalah “hasil” yang berkaitan dengannya.

“Rahasia sukses adalah tiadanya ikatan dengan hasil – melakukan yang terbaik di waktu itu, dan membiarkan hasil datangnya dengan sendirinya.”

Janganlah bimbang terhadap hasil. Jagalah benih yang anda tanam setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, dan setiap tahun. Hasil pasti akan datang dengan sendirinya. Tetapi aduh, “manusia” seperti dikatakan oleh seorang bijaksana senantiasa bimbang terhadap “hasil” tetapi tidak terhadap “benih”. Memang kebanyakan manusia berpikiran “terbalik”. Kita tidak menjaga benih namun senantiasa bimbang terhadap hasil. Kita takut sakit tetapi tidak peduli dengan kesehatan. Kita hanya mengutamakan usaha menjadi kaya tetapi tidak mempedulikan pelanggan. Kita menginginkan anak-anak mengikuti tata susila tetapi tidak peduli bagaimana memperlakukan orang tua.

“Ada sebab bagi setiap akibat, ada benih bagi segala yang berlaku.Terlalu banyak orang membuang tenaga untuk menanti hasil dan bukannya menghabiskan tenaga untuk memperhatikan benih.”
Anonim

Pada saat ini, saya ingin berbagi pendapat dengan anda bahwa suatu hasil mungkin lahir dari berbagai benih yang telah di semai di berbagai kesempatan dalam hidup seseorang. Demikian juga, suatu benih jika sudah ditanam mungkin membuahkan hasil yang mungkin lahir pada kesempatan lain di masa akan datang. Ada benih tumbuh besar lebih cepat daripada yang lain, namun ada juga benih lain yang tidak langsung tumbuh.

sumber: Billy PS Lim, Berani Gagal, Delapratasa Publishing
gambar: desk7.net
Benih & Hasil

Leave a Reply

Your email address will not be published.