Cara-cara Mengelompokkan Organisasi

Cara-cara Mengelompokkan Organisasi

Cara-cara Mengelompokkan Organisasi. Beberapa pakar berusaha menemukan cara mengelompokkan organisasi sejak lama dan mencari sebuah metode yang mudah dipahami, yang akan memungkinkan dilakukannya perbandingan dengan mudah di seluruh kawasan bisnis yang beragam. Beberapa teori terkemuka dalam pengelompokan organisasi adalah sebagai berikut:

1. Weber
Weber, dalam The Theory of Social and Economic Organisation (1964) membagi organisasi menurut jenis kewenangan yang dijalankan. Ada 3 jenis organisasi:
1.1 Organisasi Tradisional. Di dalam organisasi ini wewenang ditentukan oleh kebiasaan dan kepercayaan yang telah lama timbul dan tidak perlu dipertanyakan. Contoh: kerajaan.
1.2 Organisasi Kharisma. Di dalam organisasi ini wewenang diambil dari kualitas pribadi pemimpinnya. Contoh: Richard Branson dalam memimpin Virgin.
1.3 Organisasi Birokrasi. dalam organisasi ini wewenang ditentukan berdasarkan pengakuan atas prosedur dan dan aturan-aturan resmi. Contoh: Pemda, TNI.

2. Etzioni
Etzioni dalam A Comparative Analysis of Complex Organisations (1975) menganalisis organisasi menurut Kekuasaan (Power) dan Keterlibatan (involvement). Ia melihat bagaimana kekuasaan diterapkan dalam menjalankan organisasi. ada 3 jenis kekuasaan yang dikenali:
2.1 Coercive Power (kekuasaan yang dipaksakan). Mengandalkan ancaman atau sanksi untuk memaksakan pengawasan dan pengendalian. Contoh: penjara. Ini mengakibatkan anggota yang terlibat didalamnya dipaksa untuk menerima saja (Alienatif)
2.1 Remunerative Power (kekuasaan yang menguntungkan) mengandalkan imbalan dan pengendalian sumber daya. Ini mengakibatkan anggota yang ada didalamnya berperan serta karena ada imbalan yang tersedia bagi mereka. (Kalkulatif)
2.3 Normative Power (kekuasaan berdasarkan norma) mengandalkan pengakuan bersama atas norma-norma, nilai-nilai dan keyakinan orang-orang yang menjalankan kekuasaan. Contoh: Masjid, Gereja, Klub, Perkumpulan Dermawan. Setiap anggota bertanggung jawab atas sasaran dan nilai-nilai organisasi. (Moral)

3. Blau & Scott
Blau & Scott dalam Formal Organisations (1966) mengelompokkan organisasi menurut penerima manfaatnya. Mereka membagi kedalam 4 kelompok utama:
1. anggota berpangkat
2. pemilik / manajer
3. masyarakat yang memiliki hubungan dengan organisasi
4. masyarakat umum
Pengelompokan ini berguna dalam membatu memahami organisasi. Sebagai penerima manfaat pertama adalah orang-orang yang menentukan strategi dan arah organisasi.

4. Burns & Stalker
Dalam The Management of Innovation (1966) mereka membagi organisasi berdasarkan struktur manajemen mekanistik dan organismik.
4.1 Struktur Mekanistik, cocok untuk keadaan stabil dengan ciri-ciri antara lain: perbedaan tugas-tugas jelas, cara mengerjakan tugas-tugas jelas, hierarki jelas, pengetahuan tertinggi ada di puncak hierarki.
4.2 Struktur Organismik, cocok untuk keadaan yang selalu berubah dengan ciri-ciri sebagai berikut: pekerjaan ditentukan oleh tujuan organisasi, sehingga dilakukan perumusan ulang pekerjaan secara terus menerus, komunikasi lateral lebih kuat dari pada instruksi, pengetahuan ditebarkan ke seluruh organisasi.

5. Katz & Kahn
Dalam The Social Psychology of Organisations (1978) mereka membagi organisasi menjadi empat:
5.1 Organisasi Produktif / Ekonomis; berkaitan dengan penciptaan kesejahteraan, pembuatan barang dan penyediaan jasa.
5.2 Organisasi Perawatan: berkaitan dengan sosialisasi orang untuk melakukan peran lain, seperti sekolah.
5.3 Organisasi Penyesuaian: menciptakan pengetahuan, mengembangkan dan menguji teori dan menerapkannya. contoh: badan penelitian
5.4 Organisasi Manajerial dan Politik: berkaitan dengan perundangan, koordinasi dan pengendalian sumber daya, dll Contoh: pemerintah, parpol

6. Woodward
Dalam Industrial Organization (1980) ia menyebutkan penelitiannya atas perusahaan-perusahaan manufaktur dan ia membagi tingkat perusahaan pembuatan barang itu menurut sepuluh tingkat kerumitan teknik, dari produksi batch kecil yang sederhana dan produksi satuan sampai produksi yang rumit. Salah satu hasilnya ialah: ia mengatakan bahwa tidak ada hubungan yang jelas antara “azas organisasi” dan keberhasilan bisnis. Perusahaan-perusahaan yang berhasil pada hakikatnya sangat berbeda antara yang satu dengan yang lain.

7. Perrow
Perrow memperluas pekerjaan yang berkaitan dengan dampak teknologi pada organisasi dengan memperhatikan:
1. Perkembangan arah tugas-tugas yang tidak dapat diduga / yang tidak direncanakan
2. Perkembangan arah teknologi yang dapat dianalisis dan dipecahkan melalui penggunaan prosedur rutin.
8. Lawrence & Lorsch
Mereka membagi organisasi dalam “keragaman” dan “perpaduan”. Keragaman dirumuskan sebagai cara manajer memandang : pencapaian sasaran, waktu perencanaan, hubungan antar pribadi dan bentuk formal struktur organisasi.
Perpaduan dirumuskan sebagai derajat kerjasama antara bagian-bagian dengan tugas-tugas yang saling tergantung.

sumber: Organisational Behaviour & Design, Barry Cushway & Derek Logde, Elex Media Komputindo, 1995.
gambar: operationsinc.com
Cara-cara Mengelompokkan Organisasi

Leave a Reply

Your email address will not be published.