Pengakuan Tanpa Biaya

Pengakuan Tanpa Biaya

Pengakuan Tanpa Biaya. Beberapa bentuk pengakuan dan penghargaan yang paling efektif ternyata tidak memerlukan biaya. Hanya dengan mengucapkan berupa sepatah kata ‘terima kasih’ dari orang yang tepat, pada saat yang tepat, bisa lebih bermakna bagi karyawan dibanding kenaikan gaji, penghargaan formal, gravir, atau sederet piagam penghargaan. Kekuatan pengakuan terletak pada persepsi karyawan, ”Ternyata, Anda yang begitu sibuk mau meluangkan waktu memperhatikan prestasi, mencari tahu siapa saja yang bekerja sungguh-sungguh dan secara pribadi rela menyampaikan pujian pada waktu yang tepat”.

Penelitian DR. Gerald Graham di seluruh Amerika menyimpulkan bahwa tipe penghargaan / pengakuan yang paling disukai adalah yang spontan dan pada waktu yang tepat yang diberikan  oleh atasan.

Joe Floren, seorang mantan manajer komunikasi, masih mengingat ketika ia sedang minum kopi beberapa tahun silam bersama atasannya, seorang wakil presiden direktur. Atasannya mengatakan bahwa dia sedang menghadapi masalah akibat pertumbuhan perusahaan yang begitu cepat. Menurutnya, pertumbuhan ini menuntut adanya suatu penghargaan formal. Dia telah membaca beberapa buku panduan personalia tentang masalah ini dan mengatakan akan memberikan penghargaan dan pengakuan berupa jam tangan emas pada periode tertentu.

Floren kurang sependapat dengan hal itu. Lebih baik mereka yang berprestasi dibuatkan suatu ‘note card’ yang bisa langsung disampaikan kepada yang bersangkutan.
Diluar dugaan, idenya diterima. Kemudian Floren mulai mencetak beberapa notecard dan mulai menyebarkannya kepada karyawannya yang berprestasi. Ternyata mereka senang akan penghargaan dan pengakuan tersebut. Akhirnya, kebijakan non formal ini menjadi bagian dari kebijakan perusahaan. “Meski orang lain mengatakan yang baik-baik tentang Anda,” kata Floren, ”tapi Anda akan lebih terkesan bila mereka menyempatkan diri menulis pada secarik kertas lalu menandatanganinya.”

Peggy Noonan, mantan drafter pidato Presiden Reagen, bercerita dalam bukunya What I Saw at The Revolution tentang pesan pribadi yang ia terima dari Presiden Reagen. Saat itu, dia telah tiga bulan bekerja di kepresidenan dan sama sekali belum pernah bertemu presiden. Suatu hari, presiden menulis “Very Good” pada salah satu draft pidatonya. Hal pertama yang dilakukannya adalah memelototi tulisan itu dalam perasaan kagum bercampur bangga. Kemudian tulisan itu digunting dan ditempelkan di bajunya layaknya sebuah bros.

sumber: 1001 Ways to Reward Employees, Bob Nelson, Pustaka Delapratasa, 1999
gambar: votility.com
Pengakuan Tanpa Biaya

Leave a Reply

Your email address will not be published.