Memetakan Bisnis Kecil

Memetakan Bisnis Kecil

Memetakan bisnis kecil. Bisnis boleh saja kecil, bisnis perorangan misalnya, tetapi cara memandangnya bisa sama dengan cara memandang perusahaan besar. Bisnis kecil atau usaha kecil bisa dan perlu dilihat selayaknya bisnis pada umumnya.

Bagaimana melihat atau memetakan bisnis kecil? Salah satu caranya adalah dengan memakai kanvas model bisnis, atau dalam bahasa Inggrisnya business model canvas. Kanvas ini mengajak kita melihat sembilan sisi dalam suatu bisnis, yaitu:

  • Segmen pelanggan
  • Nilai unik produk (atau jasa)
  • Dengan cara apa pelanggan menikmati produk
  • Bagaimana kita berinteraksi dengan pelanggan (customer relationships)
  • Arus kas masuk dari penjualan
  • Sumberdaya apa saja yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan
  • Kegiatan apa saja yang perlu dilakukan
  • Siapa saja (mitra) yang mendukung operasional usaha
  • Biaya-biaya yang dikeluarkan

Baik bisnis kecil seperti jualan soto ataupun bisnis besar seperti bisnis jasa penerbangan, kesemuanya bisa dilihat dalam sembilan sisi tersebut.

Dalam hal berjualan soto, segmen pelanggan yang dilayani adalah yang sesuai dengan minat mereka terhadap makanan jenis soto dan dengan lokasi. Misalnya lokasi berada di seberang sebuah rumah sakit, maka segmen pelanggan yang ditargetkan adalah para pelintas dan para keluarga dari pasien RS itu atau pasien rawat jalan.

Nilai dari produk soto adalah menjadi pilihan dari begitu banyaknya ragam menu yang ditawarkan warung-warung kepada segmen pelanggan yang sama. Pengertian cara menikmati adalah melalui cara apa pelanggan dapat menikmati produk itu. Caranya tak lain adalah datang ke warung dan langsung menikmati produk di tempat. Selain cara langsung ini, ada cara lain atau channel lain yang bisa menjadi pilihan bagi pedagang soto ini, yaitu layanan go-food yang merupakan kerjasama dengan penyedia jasa pengiriman makanan via go-jek.

Dalam hal pilihan cara pengiriman go-food ini, maka segmen pelanggan bertambah menjadi segmen yang karena alasan tertentu akan memesan saja makanannya. Alasan dimaksud bisa berupa rasa malas bepergian, atau karena memang tak bisa meninggalkan rumah atau ada sebab lain.

Cara berinteraksi (sebagai sisi customer relationships) adalah bagaimana sikap pelayanan penjual soto terhadap pelanggannya, bagaimana dia menjaga hubungan dengan pihak go-food sebagai pihak penyedia jasa pengiriman. Jika produknya enak dan pelayanan bagus, maka pelanggan akan mengingat ini sehingga peluang mereka kembali menjadi besar. Atau peluang diceritakan kepada orang lain menjadi bertambah.

Sisi arus kas masuk dari penjualan perlu diperhatikan, khususnya bagi perusahaan yang skala menengah dan besar yang memberi fasilitas penjualan secara kredit. Sedangkan bagi pengusaha soto, yang penjualannya tunai hal ini tidak begitu bermasalah.

Selanjutnya, sisi yang perlu dilihat adalah sumberdaya yang diperlukan guna mendukung usaha berjualan soto. Dalam hal ini, pasok bahan baku penting artinya. Ketersediaan bahan baku yang baik akan menjamin hasil olahan masakan yang baik. Juga penting dilihat bahwa bahan makanan yang tidak bisa disimpan lama (seperti daging ayam dan daging sapi yang sudah matang) tak boleh disimpan lama-lama. Bisa-bisa rasanya sudah berubah dan bisa mengakibatkan hal buruk yang terjadi. Termasuk sumberdaya adalah ketersediaan air bersih untuk keperluan mencuci piring kotor dan lain-lain. Jadi, apa saja yang menjadi sumberdaya yang diperlukan, itu harus diperhitungkan ketersediaannya setiap hari..

Kegiatan apa saja yang diperlukan agar bisnis soto sukses? Tentu masak-memasak menjadi salah satunya. Kapan disiapkan masakannya? Ini penting agar masakan tiba di warung pada waktunya. Kegiatan belanja bahan juga termasuk bagian dari kegiatan operasional bisnis menjual soto.

Siapa saja yang terlibat sebagai mitra dalam bisnis soto ini? Jika ada asisten untuk memasak, maka dia menjadi mitra. Jika ada tukang ojek yang membantu berbelanja bahan, maka dia adalah mitra. Juga seumpama ada toko yang menjadi langganan menyediakan kebutuhan belanja dapur (garam, dll) maka dia temasuk mitra. Menjadi bagian dari mitra penting adalah penjual minuman—teh dalam kemasan, air minum dalam kemasan, dll.

Sisi terakhir yang penting dilihat dan diatur adalah biaya-biaya. Pengusaha soto meskipun skala warung, harus memahami biaya-biaya yang harus ditutup. Jika dia tahu besar pemasukan dan besar pengeluaran biaya, maka dia akan tahu seberapa besar keuntungan. Jika dia tahu ada kecenderungan kenaikan harga pada salah satu komponen biaya, maka dia cepat menyadari bahwa ada pengurangan keuntungan.

Memahami setiap sisi atau setiap komponen bisnis seperti diperlihatkan di atas akan menolong seseorang pengusaha, apa pun bisnisnya kecil maupun besar, melihat berbagai aspek yang perlu dikaji. Beda usaha kecil perorangan dengan usaha besar yang mempekerjakan seribu karyawan adalah pada tingkat keruwetannya. Misalnya saja dalam hal biaya-biaya. Perusahaan besar akan mempunyai satu tim yang paham tentang struktur biaya produk mereka selain biaya-biaya operasional. Sementara usaha kecil cukup diketahui oleh sang pengusaha karena rangkaian biayanya tidak sebanyak perusahaan besar dan perhitungannya tidak serumit perusahaan besar.

Cara pandang dalam kanvas model bisnis ini diciptakan oleh Alexander Osterwalder, yang bisa diterapkan oleh pengusaha, baik yang kecil, menengah, maupun yang besar.

Memetakan bisnis kecil.

Leave a Reply

Your email address will not be published.