Pentingnya Memahami Audience. Jika Anda sebagai seorang pembicara – trainer, fasilitator, pembicara tamu, dan lain sebagainya – saya yakin bahwa memahami audience merupakan hal mendasar yang perlu diperhatikan. Untuk kelas besar dengan peserta lebih dari 30 orang, tentu akan sangat berbeda dengan memahami audience dengan kelas kecil. Demikian pula dengan latara belakang, jenis pekerjaan, industri dan lain sebagainya. Namun, terlepas dari itu semua, pemahaman akan audience ini akan dapat membuat presentasi dan interaksi Anda menjadi:
1. Lebih tepat sasaran
Dengan mengetahui audience jauh-jauh hari sebelum kelas di mulai, akan memudahkan kita dalam menyusun bahan presentasi yang diperlukan. Baik itu berupa contoh, analogi, simulasi, dan game yang akan digunakan. Bayangkan jika Anda tiba-tiba diminta untuk melakukan presentasi tetapi panitia juga tidak tahu siapa yang akan hadir. “Yah, pokoknya karyawan seniorlah”, demikian kata panitia. Kemudian Anda pede-pede saja dan bersiap-siap dan berangkat menuju ke tempat acara dengan bermodalkan informasi itu saja. “Ah, paling-paling sama seperti audience yang minggu lalu: karyawan, sudah lama bekerja, motivasi perlu ditingkatkan”, demikian pikir Anda.
Anda sudah menyiapkan semuanya: mulai dari bahan presentasi yang up date, video, simulasi, hingga joke-joke terbaru. Namun, ketika Anda sampai di sana, ternyata pesertanya bukan karyawan biasa, mereka betul sudah senior, namun mereka levelnya rata-rata direktur.
2. Memudahkan komunikasi di dalam kelas
Dengan mengetahui siapa, apa, dari mana, apa tantangannya, dan lain-lain mengenai audience Anda, akan memudahkan saat Anda berkomunikasi di dalam kelas. Semakin lengkap data yang Anda peroleh akan semakin baik bagi Anda dalam menyampaikan presentasi. Data-data ini bisa diperoleh baik secara formil atau pun non formil. Jika Anda sudah mendapatkan nama terlebih dahulu, Anda bisa browsing dan mencari nama yang dimaksud di jejaring sosial. Ini akan membuat Anda lebih ‘nyambung’ ketika pertemu pertama kali dengan audience tersebut.
3. Memahami kebutuhan Audience lebih baik
Yang lebih penting lagi, dengan Anda mengetahui audience Anda lebih baik, tentu saja proses pembelajaran, diskusi, dan solusi yang Anda ajukan akan lebih baik dibanding bila Anda mengetahuinya secara umum saja. Hal sederhana ini yang terkadang membedakan antara pembicara satu dengan yang lain. Walaupun yang disampaikan sama, namun kedalaman materi (yang dihasilkan dari pemahaman audience) akan berbeda jika proses pemahaman akan kebutuhan ini lebih baik. Tidaka da salahnya – dan malah akan lebih baik – jika Anda meminta FGD (focus group discussion) dari perwakilan peserta sebelum acara dimulai untuk berbagi dan menggali informasi.
Kapan sebaiknya kita mulai memahami audience?
1. Jauh-jauh hari, semakin detail semakin baik.
Ada perusahaan yang jauh-jauh hari sudah menyiapkan list peserta. Namun ada juga yang kita hanya bisa memperolehnya secara umum saja (by phone) karena data audiencenya baru bisa diperoleh pagi-pagi sekali sebelum kelas dimulai.
2. Jika tidak ada kesempatan dan Anda cuma di briefing via telepon/email, maka sebaiknya Anda datang pagi-pagi untuk berbicang-bincang dengan audience sebelum kelas di mulai. Ini akan memberikan impresi yang baik di mata audience dibanding jika Anda pagi itu ber-sibuk ria di depan laptop mempersiapkan materi yang akan disampaikan.
Apa yang ditanyakan saat ngobrol pagi?
Kepada audience Anda bisa bertanya hal-hal yang ringan-ringan dan sederhana. Untuk perbicangan di pagi hari sebaiknya jangan memancing dengan pertanyaan berat seperti “Apa sih tantangan terbesar yang Anda hadapi saat ini?”, kecuali jika audience Anda memulai terlebih dahulu.
Pertanyaan yang disarankan di pagi hari antara lain:
“Sudah berapa lama bekerja di tempat ini?”
“Apa hal paling menarik dalam pekerjaan Anda?”
“Apa hal yang paling membanggakan yang pernah anda raih di dalam pekerjaan Anda?”
dan lain-lain.
Selamat memahami audience Anda 🙂
Penulis: Iwan Pramana, profilnya bisa dilihat disini
gambar: freshlime.com
Pentingnya Memahami Audience