PAS Coaching Model adalah salah satu model yang bisa digunakan untuk melakukan coaching dengan masalah masalah keseharian yang sederhana. PAS Coaching model pertama kali dipublikasikan oleh Iwan Pramana pada tahun 2014 melalui akun Slideshare miliknya.
Kemunculan PAS Coaching model, pertama diilhami oleh hasil observasinya yang menemukan bahwa; mempelajari coaching cukup sulit bagi mereka yang waktunya terbatas serta membutuhkan tools yang praktis. Sebenarnya ada banyak model yang bisa digunakan dalam melakukan coaching, tinggal dipilih. Tetapi kesulitan orang dalam mempelajarinya terbentur oleh akronim (singkatan) yang tiap hurufnya merupakan tahapan proses coaching yang mesti dideskripsikan lagi dalam bentuk aktivitas dalam proses coaching. Contoh: ada model yang namanya OSCAR. O untuk: Outcome, yaitu hasil yang diinginkan dalam pada proses coaching yang akan dilakukan. Jadi, pertanyaannya bisa: “Apa hasil yang Anda harapkan dari sesi ini?” Kemudian huruf S: Scaling, yaitu kita membuat skala penilaian dari kondisi yang sedang dihadapi oleh coachee. Misal: “Pada kondisi bapak sekarang, jika dibuat dalam skala 1-5 dengan 1 paling buruk dan 5 paling baik, maka kondisi bapak ada di skala berapa?”. Nah, itu baru O dan S. belum KARnya. K: Know how & resorces, A: Affirm & Action, R: review. Mana ada waktunya buat ngapalin dan mikir di tengah sesi coaching,.. “Eh, tadi saya sudah tanya K, Sekarang tanya apa ya?” ucap Anda dalam hati ketika lupa.
Yang kedua, beberapa orang melihat bahwa ‘coach’ itu makhluk unik yang spesial dengan biaya belajar yang tidak mudah dan tidak murah. Sehingga bagi beberapa orang, ilmu ini menjadi menu yang ‘mewah’. Meski ada benarnya, tetapi tidak semuanya benar demikian. Karena itu, buku ini mengusung tag line: Semua bisa jadi coach. Tentu saja “semua” maksudnya adalah semua orang punya potensi untuk menjadi coach. Namun, sejauh mana potensi itu kita gunakan dengan baik sehingga dari potensi bisa kita wujudkan dalam aktivitas di keseharian. Semoga PAS Coaching Model bisa membantu Anda menjadi coach yang baik ya. Bersambung.
sumber gambar: idevelopcourses.com