Mengatasi kebiasaan suka menunda-nunda. Jika Anda suka menunda-nunda (Procrastination) pekerjaan Anda dan hal itu sering terjadi, maka berbahagialah karena Anda bukanlah satu-satunya orang yang mempunyai kesulitan untuk mengatasi penundaan yang Anda lakukan. Pertanyaan berikutnya: apakah Anda ingin tetap seperti itu atau ingin mengurangi kebiasaan menunda-nunda tersebut? Jika jawabannya “YA”, Anda bisa meneruskan membaca artikel ini. Jika “TIDAK”, maka tidak ada yang dapat membantu Anda kecuali diri Anda sendiri. Sekedar catatan, banyak orang menunda-nunda melakukan sesuatu dan merencanakan akan mengerjakan pekerjaan tersebut di lain waktu. Tetapi ternyata kebiasaan menunda-nunda ini begitu kronis sehingga menghambat karir dan pengembangan potensi mereka.
Kunci untuk mengendalikan kebiasaan buruk ini adalah mengenali kapan Anda mulai menunda-nunda dan memahami mengapa hal itu terjadi serta mengambil langkah positif untuk mengatur waktu Anda sehingga menghasilkan hasil yang lebih baik.
Apa itu Kebiasaan Suka Menunda-nunda?
Secara singkat, ini terjadi bila Anda suka menunda-nunda hal-hal yang harus Anda fokuskan dan kerjakan sekarang. Biasanya ini terjadi karena ada pilihan aktivitas lain yang lebih menyenangkan atau lebih nyaman Anda lakukan. Misalnya: saat harus mengerjakan laporan Anda malah memilih facebook, bermain Winning Eleven atau menonton tv.
Menurut psikolog kawakan Profesor Clarry Lay, seorang penulis terkemuka di bidang ini, kebiasaan suka menunda-nunda terjadi ketika ada “kesenjangan antara perilaku yang diinginkan dan perilaku yang sedang dijalankan.” Artinya penundaan terjadi ketika ada periode waktu yang signifikan saat orang berniat untuk melakukan suatu pekerjaan dan saat ketika mereka benar-benar melakukannya.
MENGATASI KEBIASAAN SUKA MENUNDA-NUNDA
LANGKAH 1: Menyadari Bahwa Anda sedang menunda-nunda
Jika Anda jujur dengan diri sendiri Anda mungkin tahu ketika Anda menunda-nunda. Berikut adalah beberapa indikator yang akan membantu Anda mendeteksi ketika Anda menunda-nunda:
a. Mengisi hari-hari dengan tugas-tugas prioritas rendah dari jadwal pekerjaan harian.
b. Membaca e-mail beberapa kali tapi tidak merespon email tersebut atau memutuskan apa yang akan Anda lakukan dengan permintaan di email tersebut.
c. Bersiap-siap untuk melakukan pekerjaan prioritas tinggi, tetapi kemudian pergi untuk membuat secangkir kopi, teh, mengobrol dengan rekan lain, dst.
d. Meninggalkan pekerjaan penting yang harus Anda lakukan selama beberapa waktu dengan berbagai macam alasan.
e. Selalu memilih untuk mengerjakan tugas-tugas dari orang lain tetapi tidak mengerjakan pekerjaan penting yang sudah ada di dalam agenda Anda.
f. Menunggu “suasana hati yang tepat” atau “waktu yang tepat” untuk menangani tugas penting yang dipercayakan kepada Anda.
Catatan:
Menunda tugas yang tidak penting adalah pilihan yang tepat.
Menunda tugas yang penting untuk dalam jangka pendek karena Anda merasa sangat lelah bukanlah bagian dari kebiasaan buruk ini. Selama Anda tidak menundanya lebih dari satu hari atau lebih tidak akan ada masalah jika masa tenggatnya bukan hari itu. dan ini pun hanya bisa Anda lakukan sesekali.
Atau jika Anda melakukan penjadwalan ulang pekerjaan yang penting karena alasan yang lebih penting, ini juga tidak termasuk kategori suka menunda-nunda. Tetapi jika Anda sering “membuat alasan” karena Anda tidak ingin melakukannya maka Anda termasuk kategori suka menunda-nunda.
Pada tahun 1986 dalam artikel “At Last, My Research Article on Procrastination” yang diterbitkan dalam Journal of Research on Personality, Profesor Clarry Lay mencatat bahwa perilaku suka menunda-nunda bersifat independen dari kebutuhan untuk berprestasi, energi, atau harga diri. Dengan kata lain, Anda mungkin termasuk yang suka menunda-nunda meskipun Anda yakin pada kemampuan Anda sendiri, energik, dan berprestasi.
LANGKAH 2: Work Out MENGAPA Anda suka menunda-nunda
Kebiasaan suka menunda-nunda biasanya terkait erat pada dua hal penting:
1. Manusia yang mengerjakan tugas
2. Tugas yang diberikan
Adalah penting untuk memahami mana yang paling relevan sebagai penyebab penundaan dalam situasi tertentu sehingga Anda dapat memilih pendekatan yang terbaik untuk mengatasinya.
Salah satu alasan suka menunda-nunda adalah bahwa orang-orang menemukan bahwa pekerjaan tertentu tidak menyenangkan dan mencoba untuk menghindari pekerjaan itu. Sebenarnya, karena pekerjaan ini tidak menyenangkan, cara terbaik dan tercepat untuk menanganinya adalah dengan mengerjakannya secepat mungkin sehingga Anda dapat fokus kepada pekerjaan lain yang lebih menyenangkan. Masuk akal bukan?
Penyebab lain adalah karena orang yang disorganized, tidak bisa mengatur waktu dengan baik. Orang yang bisa mengatur waktu dengan baik dapat mengatasi godaan untuk menunda-nunda karena mereka memiliki prioritas dan jadwal yang menekankan betapa pentingnya pekerjaan mereka serta kapan pekerjaan mereka harus diselesaikan.
Mereka juga merencanakan berapa lama waktu yang dibutuhkan sehingga dapat mencegah keterlambatan. Orang orang ini juga dapat mem-breakdown pekerjaan sehingga mereka dapat menentukan apa yang akan dilakukan selanjutnya.
Walaupun Anda adalah orang yang dapat mengelola waktu dengan baik, sekali dua kali Anda akan merasa kewalahan dengan tugas yang ada. pada kondisi ini Anda mungkin meragukan bahwa Anda memiliki keahlian yang cukup atau sumber daya yang Anda butuhkan sehingga Anda mencari kenyamanan dalam melakukan tugas-tugas ini. Sayangnya, tugas ini tidak ‘pergi begitu saja’. pada kondisi ini, kekhawatiran Anda akan keberhasilan sama dengan kegagalan. Contohnya, Anda mungkin berpikir bahwa keberhasilan akan menyebabkan Anda dibanjiri dengan tugas yang lebih banyak atau Anda akan didorong untuk mengerjakan tugas-tugas yang lebih berat di luar kemampuan Anda.
Anehnya, orang perfeksionis seringkali menjadi orang yang suka menunda-nunda karena mereka cenderung berpikir “Saya tidak memiliki keterampilan yang tepat atau sumber daya yang cukup untuk melakukan hal ini dengan sempurna, jadi saya tidak akan melakukannya.”
Salah satu penyebab utama penundaan adalah kemampuan untuk mengambil keputusan (decision making) yang rendah. Jika Anda tidak dapat memutuskan apa yang akan Anda lakukan maka Anda tidak akan berbuat apa pun akan kesalahan yang Anda lakukan.
LANGKAH 3: Strategi Anti Penundaan
Menunda-nunda adalah kebiasaan yang sangat mendarah daging pada pola perilaku sehari-hari. Artinya, Anda tidak akan dapat menghilangkannya hanya dalam semalam. Kebiasaan hanya berhenti jika Anda berhenti menggunakannya. Jadi, menggunakan berbagai macam pendekatan untuk mengalahkannya adalah cara yang baik.
Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda mengalahkan penundaan. Sebagian cocok bagi sebagian orang tetapi tidak cocok bagi yang lain. Pilihlah mana yang paling cocok dengan diri Anda:
a. Berilah hadiah kepada diri sendiri. Misalnya, berjanji pada diri sendiri untuk mentraktir makan siang diri Anda sendiri ditempat makan siang yang spesial jika Anda berhasil menyelesaikan tugas yang sulit.
b. Mintalah orang lain untuk ‘memeriksa’ kebiasaan menunda-nunda Anda. Ini adalah prinsip yang sangat efektif untuk mengurangi kebiasaan menunda-nunda yang Anda lakukan.
c. Mengidentifikasi akibat tidak menyenangkan dari TIDAK melakukan tugas yang diberikan.
d. Buatlah daftar To-Do-List sehingga Anda selalu fokus pada tugas-tugas Anda.
e. Gunakan Matrix waktu di kuadran Mendesak & Penting untuk membantu Anda memprioritaskan tugas yang harus dilakukan sehingga Anda tidak dapat membohongi diri sendiri bahwa hal itu memang penting.
f. Selalu menggunakan tools perencanaan proyek sehingga Anda selalu tepat waktu dalam mengerjakan sesuatu.
g. Fokus pada satu perkerjaan dalam satu waktu.
h. Pecahlah tugas yang besar ke dalam tugas-tugas yang lebih dan yang lebih mudah dikelola.
i. Mulailah dengan beberapa tugas yang cepat dan mudah. Dengan demikian Anda akan merasa bahwa Anda telah mencapai sesuatu. Dan bisa jadi keseluruhan proyek yang tampaknya besar tidak akan menjadi begitu besar setelah dipotong-potong menjadi kecil.
j. banyak para penunda-nunda pekerjaan berprasangka bahwa pekerjaan yang akan dilakukan tidak menyenangkan. Cobalah dulu.. siapa tahu malah sebaliknya!
Ingatlah bahwa semakin lama Anda bisa mengalokasikan waktu tanpa menunda-nunda, semakin besar peluang Anda untuk menghilangkan kebiasaan menunda-nunda untuk selamanya!
sumber: mindtools.com
gambar: meh.ro
Mengatasi Kebiasaan Suka Menunda-nunda