Irwan Hidayat Pantang Putus Asa

Irwan Hidayat Pantang Putus Asa

Panas sinar matahari begitu menyengat ketika tiba di sebuah desa di kabupaten Grobogan. Namun, hal itu tidak menjadi halangan Direktur Utama PT Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat turun dari mobil. Memakai baju putih lengan panjang yang digulung, pria berkacamata itu menyapa ibu-ibu yang sedang menunggu bantuan air bersih dari perusahaan jamu itu.

Dia kemudian tanpa sungkan sungkan membagikan Tolak Linu sebuah produk baru Sido Muncul kepada warga. “Ayo di minum biar sehat. Ini gratis untuk warga sini,” katanya. Irwan mengaku, cara ini (membagikan jamu) merupakan cara efektif untuk mempromosikan jamu kepada masyarakat. “Ini saya ajarkan kepada ketiga anak saya (Maria Reviani Hidayat, Mario Arnaz Hidayat dan Marco Jonathan Hidayat) biar mereka tahu bagaimana cara memasarkan jamu dan berkomunikasi dengan konsumen,” katanya.

Tak hanya itu, tanpa canggung Irwan Hidayat meminta sopir tangki untuk segera mengucurkan air bersih ke jerigen dan ember yang tertata rapi. Bahkan suami Shinta Ekoputri Sujarwo itu langsung mengisi puluhan jerigen dan ember milik warga. “Saya selalu ingin membantu jika ada orang atau warga yang kesulitan,” katanya.

Irwan mengaku keberhasilan Sido Muncul yang kini menjadi salah satu perusahaan jamu terbesar di Indonesia penuh liku dan perjuangan. Hal inilah yang menggembleng jiwa sehingga bisa berhasil seperti saat ini. Hal yang selalu diingat dalam menjalankan perusahaan adalah jangan mudah putus asa dalam menjalani hidup. “Saya selalu ingat kata-kata nenek yang intinya meminta kita pantang putus asa,”ujarnya. Dengan memegang prinsip yang diajarkan neneknya, ia kini mampu mengembangkan Sido Muncul hingga menjadi salah satu perusahaan jamu terbesar di Indonesia. “Saya ingin menularkan virus pantang putus asa kepada anak anak muda,” ungkapnya.

Irwan Hidayat merupakan anak pertama dari lima bersaudara pasangan Yahya Hidayat dan Desy Sulistyo. Pada usia 20 tahun, ia menderita penyakit tipus sehingga harus dirawat di rumah sakit selama hampir setahun. Sekitar lima bulan setelah keluar rumah sakit ia terkena malaria. Tiga bulan kemudian ia divonis dokter menderita radang paru-paru. Setelah sembuh dari radang paru-paru ia kedapatan menderita penyakit ginjal, darah tinggi dan kencing manis. “Saya sempat depresi. Tetapi berkat usaha dan tekad yang kuat akhirnys bisa sembuh,” katanya. Irwan mengaku mendapatkan hikmah dari semua kejadian itu untuk selalu menjaga kesehatan. “Selain itu, saya sadar banyak orang beruntung berada di sekeliling kita yang harus dibantu. Sejak saat itu saya getol memberikan bantuan kepada warga yang kurang mampu,” tandasnya.

Irwan hidayat merupakan salah satu generasi penerus perusahaan jamu PT Sido Muncul. Usaha itu pertama kali digeluti neneknya pada tahun 1940-an. Sejak pertama kali didirikan, Sido Muncul merupakan usaha keluarga yang dikelola turun temurun. Di tangan Irwan Hidayat, Sido Muncul berkembang pesat. Berbagai strategi diterapkan untuk meningkatkan panjualan produk jamu. Salah satunya dengan lebih memberikan perhatian pada promosi. Baginya, jamu yang dipandang sebagai obat tradisional harus dipromosikan secara gencar. Strategi promosi yang diterapkan Irwan memang tergolong unik. Pasalnya Irwan selalu mengambil bintang iklan dan publik figur pada momen tertentu yang terjadi di tanah air. Seperti Mbah Marijan, Chris John, Setiawan Djodi, Rhenald Kasali, Doddy Kesuma, dan terakhir petinju Filipina Many Pacman dan penyanyi Tantri Kotak.

Selain itu, Irwan juga sering membuat iklan jamu dengan mengambil tema-tema pariwisata di daerah daerah. Tujuannya untuk mengangkat daerah wisata itu. Kalau dibikin iklan, secara langsung mempromosikan daerah wisata itu, jadi banyak wisatawan yang datang sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat,” katanya.

Sumber: Majalah Lifestyle, Edisi II,  Oktober-Desember 2015
gambar: tribunnews.com

Leave a Reply

Your email address will not be published.