Gaya presentasi seperti apakah yang banyak Anda gunakan? Apakah yang suka bercerita? Atau suka menjelaskan dengan detail? Atau seperti apa?
Meg Prater mengelompokkannya ke dalam beberapa gaya presentasi sebagai berikut:
1. Visual
Seorang teman saya lebih suka melakukan presentasi tanpa menggunakan power point. Buatnya slide itu hanyalah alat bantu. Sementara yang menjadi aktor utamanya adalah si presenter sendiri. Karena itu, memahami materi presentasi menjadi krusial bagi para penganut gaya visual ini.
2. Freeform
Freeform atau gaya bebas adalah presentasi yang tidak membutuhkan slide. Sesuai namanya, ‘bebas’ maka apa yang disampaikan suka-suka presenternya. Artinya begini: karena tidak ada slide yang digunakan, kapan pun ia mau merubah arah topik, itu terserah presenternya. Gaya ini biasanya digunakan untuk presentasi dadakan dan tidak terduga. Meskipun demikian, gaya ini tidak dipilih, tapi gaya inilah yang terbaik yang ada jika kita ‘terjebak’ diminta memberi presentasi dadakan. Rumusnya sederhana agar sukses melakukan presentasi ini: isilah dengan cerita dan jangan lama-lama waktunya.
3. Instruktur
Pasti sedikit banyak Anda pernah mengalami menjadi peserta dari suatu seminar / kuliah / meeting yang pembicaranya itu seperti instruktur. Satu arah, menyampaikan kita harus melakukan ini dan itu, dan kelasnya garing / serius. Jika Anda pernah mengalaminya, berarti anda sedang berhadapan dengan presenter yang menggunakan gaya ini.
Kelebihannya apa? gaya ini diperlukan untuk materi-materi berat seperti keamanan, keselamatan, prosedur tindakan darurat.
4. Story telling
Seperti namanya, gaya ini banyak menggunakan cerita selama presentasinya. Cerita yang disampaikan bisa berupa anekdot atau penggalan penggalan kisah yang dirangkai menjadi satu kesatuan utuh akan topik yang disampaikan. Dengan metode ini pendengar akan menarik kesimpulan sendiri dari cerita yang disampaikan. Berbeda sekali dengan tipe instruktur dimana ia akan menyampaikan semuanya sesuai teori. Gunakan metode storytelling ini untuk mempermudah penjelasan yang disampaikan. Mengapa? karena pada dasarnya kita manusia dewasa adalah anak-anak yang masih suka mendengar cerita tanpa perlu digurui.
5. Lessig
Lessig adalah nama nama seorang profesor kepemimpinan dan hukum dari Harvard. Ia membuat slide presentasi yang diganti maksimal setiap 15 detik. Sehingga temponya cepat, namun akurat. Cocok untuk audience yang besar seperti konferensi untuk menarik konsentrasi audience.
PENTING: Tidak ada yang dapat menjamin satu gaya lebih baik jika dibanding dengan gaya presentasi lainnya. Ada faktor faktor lain yang berpengaruh terhadap kesuksesan sebuah presentasi. Gunakan gaya mana saja yang Anda rasa cocok dan sesuai.
Sumber: hubspot
gaya presentasi