Alasan mengapa masinis (maupun kondektur dan petugas perjalanan KA di stasiun) Jepang selalu menunjuk adalah untuk memastikan perhatian yang terjaga. Tanpa pemahaman ini, kita akan dibuat bingung ketika menonton video masinis kereta Jepang melalui Youtube di mana mereka selalu menunjuk sesuatu. Foto-foto ilustrasi artikel ini memuat beberapa masinis dan petugas perjalanan KA yang sedang menunjuk.
Bahkan salah satu gambar memperlihatkan seorang masinis yang menunjuk lantai stasiun. Sementara keempat gambar lain tidak jelas apa yang ditunjuk. Kelima gambar itu dimuat tautan (link) berikut ini—searah jarum jam:
1. https://bit.ly/2tmIJGK – Masinis menunjuk lantai
2. https://bit.ly/2tlg7xG – Masinis menunjuk ke arah kanan
3. https://bit.ly/2MjNCaT – Masinis menunjuk ke arah kiri
4. https://bit.ly/2sfr8PR – Masinis menunjuk ke arah kanan
5. https://bit.ly/2txf90u – Petugas Perjalanan KA menunjuk kea rah kanan jauh (ini bukan video dari Youtube, melainkan artikel yang membahas soal kebiasaan dan prosedur menunjuk).
Dalam banyak video lainnya, selalu ditemukan para petugas KA baik masinis, kondektur, maupun petugas perjalanan KA yang berada di peron stasiun yang selalu punya kebiasaan menunjuk. Menunjuk ke arah jauh yang membuat bingung penumpang dari negara lain. Tidak ada hal ataupun orang yang ditunjuk secara khusus.
Bahkan para masinis, sebagaimana banyak direkam para amatir, menunjuk apa pun yang ada di hadapannya. Mulai dari panel kecepatan, tabel kecepatan dan waktu, dan lain-lain. Termasuk juga ditunjuk adalah sinyal yang berada di stasiun atau di tepi rel kereta.
Sebetulnya, masinis kereta Jepang selalu menunjuk? Ada penjelasan yang bisa dicari.
Salah satunya dari sebuah situs, yaitu atlasobscura.com. Dalam sebuah tautan pada situs itu (https://www.atlasobscura.com/articles/pointing-and-calling-japan-trains), ada sebuah pembahasan tentang kebiasaan menunjuk dari para petugas KA. Dijelaskan bahwa masinis, kondektur, dan petugas perjalanan KA di stasiun adalah orang-orang yang memainkan peran penting dalam ketepatan waktu perjalanan KA dan keamanannya.
Untuk memastikan bahwa mereka, terutama masinis, dapat mempertahankan kualitas kerja yang optimal, yaitu tetap mempertahankan konsentrasi dan kewaspadaan selama beberapa jam, maka mereka harus melakukan shisa kanko. Arti kata itu adalah menunjuk dan menyebut. Maksudnya, apa yang dilakukan hendaknya ditunjuk obyeknya dan disebutkan.
Manfaat dari aktivitas dan kebiasaan menunjuk dan menyebut adalah menjaga kesadaran/konsentrasi kerja untuk dapat mencegah kesalahan. Setiap tindakan seorang masinis (berlaku juga buat kondektur dan petugas perjalanan KA di stasiun sesuai peran masing-masing) harus menunjuk sambil mengucapkan apa yang dilakukannya. Misalnya masinis perlu mengecek kecepatan, maka saat matanya melihat panel kecepatan (speedometer) di angka 140 km, maka telunjuknya menunjuk speedometer itu sambil mengucapkan “kecepatan 140 km.”
Disiplin melakukan kebiasaan menunjuk sambil mengucapkan, disebut telah mengurangi dampak kecelakaan sampai dengan 85%. Dalam contoh kereta cepat Jepang, Shinkansen, dalam kurun waktu operasionalnya yang 50 tahun sejak 1964, tidak sekalipun terjadi kecelakaan. Juga, ketepatan waktu keberangkatan dan waktu kedatangan selalu tepat. Kekecualian adalah ketika terjadi gempa, terjadi keterlambatan rata-rata per kereta satu menit.
Kebiasaan masinis kereta Jepang selalu menunjuk, telah mengilhami industri manufaktur di Jepang untuk melakukan hal yang sama bagi karyawan mereka. Bagi pegiat dan peminat manajemen, kebiasaan masinis itu menjadi obyek pembelajaran menarik dan inspiratif.
Hendri Ma’ruf
hendrimaruf@gmail.com