ADDIE Model. Hari ini tiba-tiba Anda ditunjuk oleh pimpinan perusahaan untuk membuat program pengembangan bagi pegawai baru. Dan Anda tidak mempunyai pengalaman akan hal ini. Apa yang akan Anda lakukan? Jika memasukkan semua hal yang telah Anda ketahui selama 5 tahun belakangan bekerja di perusahaan pasti akan memakan waktu yang panjang. Atau Anda akan berfokus pada training yang menarik dan menggugah semangat? Berarti Anda butuh kemampuan untuk mendesain programnya. Hmm.. lalu bagaimana memastikan agar tidak ada hal yang terlewatkan? Aha! Mungkin Anda tertarik menggunakan ADDIE Model.
ADDIE Model
ADDIE model adalah kepanjangan dari Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation. Walaupun pencetusnya tidak diketahui hingga hari ini, namun para desainer training telah menggunakan model ini selama puluhan tahun untuk membuat program yang efektif dan revelan dengan kebutuhan. Tampaknya mudah untuk diterapkan dan digunakan. Mari kita tinjau lebih jauh lagi agar Anda langsung bisa menjalankannya.
1. Analysis
Di tahap ini tugas Anda adalah menganalisa kebutuhan training & development yang dibutuhkan dan mengetahui dengan persis tipe instruksi seperti apa yang paling efektif digunakan untuk para pegawai baru ini.
- Mulailah dengan menggali kebutuhan pelatihan yang dibutuhkan. Setelah itu gabungkan pendekatannya dengan kebutuhan unit bisnis user sehingga akan terjadi link and match dari program yang Anda buat.
- Petakan berapa orang yang sudah mahir, sekedar tahu, belum tahu, tidak tahu sama sekali, akan subjek yang akan disampaikan.
- Setelah Anda memetakan gapnya, maka langkah berikutnya adalah: Apa yang harus dilakukan untuk memperkecil gap yang terjadi.
- Jangan lupa untuk mempertimbangkan gaya belajar (Visal-Auditory-Kinestetik) masing-masing peserta.
- Gali juga dari kandidat model/tipe pembelajaran apa yang mereka sukai, apakah training in class, web based training, One on one, Team-based session, coaching, mentoring atau OJT.
- Terakhir: apa kendala untuk menjalankan rencana Anda diatas. Baik secara teknis maupun non teknis.
2. Design
Nah, jika semua langkah diatas sudah Anda penuhi, mari kita melangkah ke tahap kedua. Desain.
- Mulailah dengan membuat Rencana Pembelajaran untuk memastikan apa yang Anda kerjakan di tahap sebelumnya sudah dituangkan secara jelas, tepat dan relevan dengan hasil yang ingin dicapai. Buatlah tujuan yang hendak dicapai untuk masing-masing sesi yang direncanakan.
- Tulislah strategi yang ingin dicapai dalam bentuk instruksi yang jelas. Misalnya, Siapa yang akan mengajar, kapan jadwalnya, bagaimana pendekatan pengajaran yang sebaiknya dilakukan dan siapa yang wajib hadir di kelas ini.
- Jangan lupa, tulis pula perlengkapan yang dibutuhkan. Jangan sampai ketika sesi akan diadakan, ternyata ruangannya sudah dipakai meeting oleh departemen lain. Tidak hanya ruangan, tetapi alat bantu lain seperti proyektor, layar, flipchart, alat tulis, dll.
- Pikirkan kembali kira-kira kalau Anda menjadi pegawai baru, apakah semua yang Anda rencanakan akan memenuhi harapan mereka? Faktor-faktor apa saja yang memastikannya?
- Metode eveluasi apa yang akan digunakan untuk memastikan materi sudah tersampaikan dengan baik. Jika ada yang tidak memenuhi harapan, bagaimana Anda akan membantunya?
3. Development
Langkah ketiga dari ADDIE Model adalah Development. Di tahap ini Anda mewujudkan apa yang Anda rencanakan di tahap sebelumnya.
- Jika Anda merasa sesi di dalam kelas akan monoton, pertimbangkan untuk menggunakan metode Active Training seperti games, role-play dan kerja kelompok untuk membuat semua peserta merasa terlibat.
- Sembari mengeksekusi rencana, ingatkan selalu kepada diri Anda sendiri bahwa masing-masing peserta punya gaya belajar yang berbeda. Pastikan metode yang digunakan akan memenuhi gaya-gaya ini.
- Mintalah umpan balik dari kolega, user dan pimpinan Anda dari kelas yang akan Anda jalankan sehingga Anda bisa memperbaiki sambil menyempurnakan programnya. Jika perlu, gunakan pilot class untuk memastikan semua yang Anda rencanakan berjalan dengan baik.
4. Implementation
Langkah keempat dari ADDIE Model adalah tahap implementation dimana program dijalankan.
- Sebelum memulai, pastikan bahwa semua peserta mempunyai semua yang mereka butuhkan untuk menyelesaikan semua tahap yang Anda rencanakan dengan sukses. Baik itu dari sisi bahan maupun dari sisi lingkungan pembelajaran yang Anda ciptakan. Misalnya, bahannya ok, tetapi ruangannya panas, AC mati, in focus warnanya tidak terang.
- Jika sesi pelatihan sudah selesai, jangan lupa meminta feedback dari peserta. Bisa secara verbal ataupun feedback yang tertulis. Anda akan mendapatkan feedback yang jujur jika tidak ada kewajiban untuk menuliskan nama pada lembar feedback yang dibagikan.
5. Evaluation
Di tahap ini, Anda mengevaluasi hasil dari program yang Anda jalankan. Apakah peserta mendapatkan apa yang mereka inginkan? Apakah mereka bersungguh-sungguh mengikutinya? Apakah gap yang ada berkurang?
- Dengan menggunakan Kirkpatrick’s Four-Level Training Evaluation Model kita akan mendapatkan beragam informasi yang dibutuhkan untuk mengukur hasil secara efektif dari training yang ada. Tentu saja, membutuhkan waktu untuk mendapatkan beberapa data dengan menggunakan metode ini.
- Pastikan Anda menggunakan masukan yang ada untuk menyempurnakan program Anda berikutnya.
Selamat mencoba!
sumber: mindtools.com
gambar: laurenscreativethinking
ADDIE Model