Menjadi yang Terbaik

Menjadi yang Terbaik

Menjadi yang terbaik seperti yang kita impikan tidak dapat dicapai hanya dalam waktu semalam. Dibutuhkan usaha, waktu dan semangat yang tak kenal lelah untuk mencapainya. Ada yang hanya bercita-cita menjadi yang terbaik, tetapi tidak melakukan apa pun. Hanya bermimpi dan bermimpi. Ada yang berusaha mencapainya dengan sepenuh hati dan belum berhenti sebelum mencapai apa yang diinginkan. Ada juga yang terjebak dalam ‘perangkap’ yang menghambat kita untuk menjadi yang terbaik.
Thomas Oppong, pendiri Alltopstartups.com mengatakan bahwa ada 5 hal yang menghambat seseorang untuk menjadi yang terbaik. Contoh-contoh dikembangkan sesuai kebutuhan.

1. Kehabisan waktu dan menyerah. Banyak orang baru ‘sadar’ saat mereka telah melewatkan waktu dimana seharusnya mereka memulai. Kesadaran yang timbul seperti ini bisa berefek negatif dan positif. Negatif, bila kemudian ia berpikir, “Ah, sudah lewat jauh untuk memulai. Sekarang nikmati saja apa yang ada.” Sejarah mencatat bahwa ada banyak ‘keterlambatan’ yang menghasilkan kesuksesan. Leonardo Da Vinci berusia 51 tahun saat melukis Monalisa. Kolonel Sanders baru menjalankan bisnis ayam gorengnya saat usianya sudah senja.
Tantangan kita sebenarnya bulanlah umur, tetapi, apakah kita punya keyakinan yang cukup akan kemampuan yang kita miliki.
Jika kita bersungguh-sungguh, pasti akan ada jalannya. Seperti kata pepatah “Sekali layar terkembang, pantang surut kebelakang.”

2. Kehabisan uang dan menyerah. Kita tidak memerlukan semua uang yang ada di dunia untuk menjadi yang terbaik. Namun, akan fatal akibatnya jika proyek yang Anda kerjakan tergantung dari jumlah uang yang Anda miliki saat Anda tidak memiliki dananya. Dana memang bukan yang utama, namun dapat mengelola dana dengan baik akan dapat meminimalisir efek yang ditimbulkan oleh kekurangan dana. Berita baiknya adalah, Anda masih tetap bisa menjadi yang terbaik versi Anda walaupun Anda tidak punya uangnya. Sebenarnya, punya uang pun tidak menyelesaikan semua masalah. Kita masih harus menyelesaikan hal lain seperti menemukan pasar yang tepat dan memahami apa yang sebenarnya dibutuhkan konsumen.

3. Merasa takut, tapi tidak pernah mau mencoba. Jika Anda merasa ketakutan, berita baiknya adalah Anda tidak sendiri. Ketakutan akan kegagalan adalah alasan terbesar mengapa banyak ide bagus akhirnya tidak dijalankan. Tidak apa-apa merasa ketakutan, namun hal itu sebaiknya tidak menghambat Anda untuk mengabarkan kepada dunia mengenai ide yang Anda tawarkan. Seperti yang dikatakan pendiri facebook, Mark Zuckerkerg, di dunia yang berubah dengan cepat, satu satu strategi yang dijamin gagal adalah dengan tidak mengambil resiko.

4. NATO: No Action, Talk Only.. Berhentilah membicarakan apa yang akan Anda lakukan. Bergeraklah. Ide yang baik adalah ide yang dijalankan. Bisa jadi ide yang Anda miliki adalah yang terbaik di dunia, namun apa artinya bila tidak dijalankan. Pilihannya ada di Anda, apakah akan seumur hidup membicarakan ide saja tanpa berbuat, atau membawa ide itu ke tahap action dan memberitahukan kepada dunia betapa hebat ide yang Anda miliki. Kita tidak dapat merubah dunia hanya dengan duduk-duduk saja. Tinggalkan zona nyaman. Bergerak. Kita sudah punya semua hal yang diperlukan untuk maju ke depan.

5. Kehilangan Minat dan menyerah. Banyak orang kehilangan fokus dengan mudah dan berganti dari satu ide ke ide yang lain karena kehilangan minat. Namun, jika ini diteruskanm hasilnya akan sama: start-bosan-tinggalkan. Begitu terus tanpa pernah sampai finish. Jika Anda tidak dapat fokus ke suatu hal dan menyelesaikannya sampai akhir, maka Anda tidak akan sampai ke mana-mana.

sumber & gambar: entrepreneur.com
5 Hal yang Menghambat Anda untuk Menjadi yang Terbaik

Leave a Reply

Your email address will not be published.