Encore Effect diambil dari buku yang ditulis oleh Mark Sanborn. Tulisan disesuaikan dengan kebutuhan penulisan blog.
Kita semua memiliki peran untuk dimainkan. Penampilan kita di tempat kerja dan di segala aspek kehidupan adalah pertujukan diri terbaik kita kepada publik. Apabila kita jujur kepada diri kita, kita tidak akan perlu mengingat peran – peran apa yang kita mainkan dan bersama siapa saja kita memainkannya. Kita tidak perlu memeriksa catatan untuk melihat apa yang diharapkan orang lain dari penampilan kita berikutnya.
Herb Kelleher, pendiri maskapai Southwest Airlines mengatakan, “Untuk mendongkrak penampilan, anda harus mengubah PRAKTEK, bukan PRINSIP diri Anda. Karena orang yang berbeda dapat menggapai kesuksesan dengan cara yang berbeda pula. Pelajaran terbaik yang saya dapatkan mengenai kepemimpinan datang dari masa-masa awal saya sebagai pengacara,” ujar Kelleher. “Karena ingin belajar dari yang terbaik, saya menyaksikan dua pengacara terhebat dari San Antonio sedang beracara di pengadilan. Yang satu duduk di satu sisi dan tidak pernah mengajukan keberatan terhadap apa pun. Ia sangat santun terhadap saksi dan membangun hubungan baik dengan dewan juri. Yang satunya lagi agresif dan mencecar dengan pertanyaan panas. Kedua pengacara itu mempunyai riwayat memenangi setiap perkara yang mereka tangani.Saat itulah saya menyadari, ada banyak jalan berbeda ketimbang satu jalan yang benar. Hal yang sama juga berlaku dengan kepemimpinan. Orang dengan kepribadian, pendekatan atau nilai yang berbeda berhasil bukan karena seperangkat nilai atau tindakan yang unggul, melainkan karena nilai dan tindakan mereka tulus. Dan ketika Anda dan organisasi Anda jujur terhadap diri Anda sendiri – ketika Anda mencetak hasil dan satu pengalaman luar biasa – konsumen dapat mendeteksinya dari jauh.”
Kita semua memerankan berbagai peran sepanjang hayat kita diatas panggung kehidupan. Peran kita memiliki arti. Penampilan kita dapat menorehkan dampak mendapal mepada orang-orang di sekitar kita. Sebagai orang tua, penampilan kita membentuk dan mempengaruhi anak-anak kita. Sebagai karyawan dan manager, penampilan kita bisa membuat perusahaan kita lebih baik, menggolkan suatu proyek, memantik ide di antara rekan kerja dan mempengaruhi konsumen secara positif.
Waktu saya berusia 16 tahun, saya mendapat berita bahwa Og Mandino – salah satu motivator terhebat saat itu – akan berceramah tidak jauh dari tempat tinggal saya. Og adalah pembicara hebat, saya sudah membaca semua bukunya. Walau saya baru belajar menyetir, saya bertekad untuk datang ke tempat acara. Kira-kira 90 menit berkendara untuk sampai ke sana.Sepanjang ceramah, Og berbicara mengenai masa lalunya yang bermasalah. Ia – pada satu titik – pernah berpikir untuk bunuh diri. Kemudian ia bercerita mengenai pengaruh-pengaruh positif yang telah membebaskannya dari keputusasaan dan meletakkannya di jalan menuju prestasi luar biasa. Ceramahnya tidak berapi-api, tapi pesan yang disampaikan Og kuat dan tulus serta mengilhami saya. Audiens lain pun tampaknya merasakan hal yang sama. Pada akhir ceramahnya audiens memberikan tepuk tangan sambil berdiri. Saat itu saya menyaksikan Encore Effect sedang bekerja.
Saya pulang dengan tekad untuk bekerja lebih keras dan lebih baik. Ide dan semangat yang mendasari ceramah Og menanamkan bibit-bibit perubahan dalam diri saya. Penampilan Og membuat saya BERTINDAK.
Itulah dampak potensial dari suatu penampilan yang luar biasa. Penampilan itu dapat mengubah kehidupan orang-orang di sekitar Anda. Itulah jenis pemahaman yang kita semua ingin rasakan. Dan itulah sebabnya, menciptakan penampilan yang luar biasa merupakan kunci utama bagi keberhasilan pribadi. Setelah itu saya banyak mengamati penampilan di seantero Amerika, saya menyimpulkan, penampilan luar biasa itu:
1. Menggugah kita untuk bertindak
2. Membuat kita merasa baik
3. Menyebabkan kita tertawa
4. Menstimulus kita untuk berpikir.
Hanya penampilan paling dahsyatlah yang mampu menunaikan hal itu. Namun, seiring waktu saya menyadari bahwa setiap penampilan luar biasa setidaknya mencapai satu dari empat hal tersebut.
Profesi saya sebagai pembicara profesional menempatkan saya di atas panggung beberapa kali dalam seminggu. isu mengenai penampilan adalah realitas yang memotivasi saya. Tapi, sebenarnya kita semua diminta selalu “siap” setiap waktu untuk memberikan penampilan terbaik kita baik sebagai individu, pasangan, orang tua, karyawan, atau pun atasan. Apa pun panggung tempat kita berpijak, sebagian besar dari kita dipanggil untuk tampil setiap hari. Kita perlu menjadi luar biasa terlepas dari apa yang kita rasakan.
Saya percaya kita semua ingin penampilan kita digambarkan sebagai luar biasa. Kita semua ingin unggul dalam hal-hal yang menurut kita paling berarti. dan dengan mempersembahkan penampilan semacam itulah kita dapat meraih Encore Effect.
Sumber: Mark Sanborn, The Encore Effect, Gramedia Pustaka Utama, 2008
gambar: eurosport.com
Encore Effect