Oleh: Iwan Pramana.
Pernah gugup saat presentasi? Saya pernah. Dulunya lebih sering. Dulunya lagi sering tidak berani makan sebelum presentasi. Jantung rasanya degupnya sampai ke telinga. Dug..dug..dug..
Beberapa penyebabnya bisa karena persiapan. Beberapa lagi karena presentasi itu sendiri.
Yang saya bahas disini adalah mengenai persiapannya. Beberapa tips yang bisa saya sharingkan dari pengalaman pribadi adalah sebagai berikut:
1. Kenal materinya. Kenal materinya wajib dilakukan. Soal jumlah berapa lama waktunya itu tergantung masing-masing orang, termasuk sudah berapa lama ‘baru pedekate’, ‘kenal’ atau ‘best friend’ dengan topik presentasinya. Senior saya di salah satu konsultan ternama, cukup 1 – 2 jam saja untuk melakukan persiapan akan bahan presentasi yang sudah sering dilakukan. Namun, butuh waktu lebih untuk bahan presentasi yang baru.
2. Hati-hati dengan jebakan waktu persiapan. Serius! Hati-hati dengan jebakan, “Ah sudah sering saya lakukan”, atau “Ah pesertanya cuma level ini” atau “Ah, pesertanya belum pernah ikut training”, dll. Percayalah dengan bermindset seperti itu, kualitas presentasi yang kita berikan kurang maksimal. Kadang-kadang karena mau nguber ‘sesuatu’ kita mengurangi kualitas dengan mengorbankan persiapan yang dilakukan. Saya pernah suatu hari jam 13.00 masih di puncak. Jam 18.30 harus sampai di Gambir karena besok ada kelas di luar kota. Seharusnya, kelas yang probono di Puncak tidak saya ambil, namun hitungan saya mengatakan, lebih dari cukup dari Puncak ke Gambir 5 jam. Apa yang terjadi? Entah kenapa jalan macet total, sampai di Cawang jam 18.00, saya langsung turun, ganti ojek menuju Gambir. Sampai di Gambir kurang 5 menit! Terpaksa mengetok loket yang sudah tutup. Dengan memasang wajah memelas akhirnya loketnya buka lagi. Belum 1 menit duduk di kereta, keretanya berangkat. Besoknya, kelas tidak maksimal. Saya kapok. Sejak itu H-1 minimal saya sudah di tempat, atau kalau di dalam kota, aktivitas saya hanya memaksimalkan persiapan atau relaks.
3. Order lagi banyak. Hehehe… yang ini kadang bikin ribet juga, silahkan dipikirkan kembali apakah kita berprinsip “Mumpung ada ni, kalo gak sekarang, kapan lagi?” atau berprinsip ,”Kualitas nomer satu, persiapan lebih matang lebih baik, order sudah di atur Tuhan, ia tak kan lari kemana.”
4. Kurang Istirahat. Tidur cukup akan membuat wajah kita lebih cerah saat ‘manggung’. Beberapa teman karena terlalu banyak hal yang dikerjakan sehari sebelumnya, baru bisa pegang laptop malam diatas jam 9. Saya tidak menyarankan hal ini. Sebagai fasilitator, trainer, konsultan, kita wajib menjadi penjaga terdepan dalam mengaplikasikan pengelolaan waktu yang baik. Setuju?
5. Terlalu banyak distraction. Di beberapa kesempatan public workshop, kadang-kadang ini masih saya lihat, sampai beberapa waktu tinggal beberapa menit pun masih sempat-sempatnya mengurus hal-hal yang seharusnya bisa ditinggalkan (ber WA-an dan BBM-an). Itu kalau dari sisi pembicaranya. Kalau dari sisi lainnya,..he eh, terkadang urusan penerangan, setting meja, hand out, clicker, kabel sound yang ke laptop dan pritilan yang gak penting masih menjadi urusan serius di republik kita tercinta ini.
Selamat manggung ya, sukses untuk kita semua!
Iwan Pramana, saat ini berprofesi sebagai fasilitator & konsultan di bidang softskill. Ia bisa dihubungi di iwan_pramana@yahoo.com
gambar: interiordesignable.com
Mengatasi Kegugupan Saat Presentasi