
Spam call (telepon spam) di Indonesia, ternyata peringkat ke 6 di dunia. Waduh! Setidaknya itu yang disampaikan oleh Trucaller, salah satu aplikasi untuk mengeblok spam call yang banyak digunakan. Di Indonesia sendiri, 80% spammers dilakukan oleh Lembaga keuangan (Financial Services) 80%, Sales 19% dan Scam (Penipuan) 1%. Hal itu disampaikan Truecaller dalam 2021 Spam & Scam Report yang dirilis di blognya.
Laporan Spam Global tahunan ini adalah yang kelima kelima sejak pertama kali dirilis tahu 2017. Menurut Truecaller informasi ini digunakan untuk memahami cara kerja spam di seluruh dunia dan menggunakan informasi itu untuk melindungi orang dengan lebih baik, membuat layanan lebih baik, dan membangun kepercayaan dalam komunikasi.
Belum ada data yang pasti berapa kerugian yang dialami penduduk Indonesia karena hal ini. namun, di Amerika Serikat, 59,49 Juta orang Amerika dilaporkan telah kehilangan uang karena penipuan antara Juli 2020 hingga Juni 2021 dengan kerugian rata-rata per orang sebesar $502 USD (sekitar Rp7.5 juta dengan kurs Rp15.000). Ini setara dengan kerugian $29,8 Miliar USD (Rp447 Triliun) yang mengejutkan ketika diekstrapolasi ke populasi dewasa AS.
Spam & scam adalah masalah global. Bukan hanya di Indonesia. Hal ini marak karena mudahnya orang menipu dan sering orang hanya sekedar memblok teleponnya tanpa perlu melapor ke pihak berwajib. Hmm..mungkin malas lapor karena selain ribet, juga prosedurnya panjang. Belum lagi kemungkinan ditanggapi. Kan banyak nomor sekali pakai dan dibuang. Jadi memang rada-dara sulit melacaknya.
Trucaller 2021. Di tahun 2021, Truecaller telah membantu 300 juta pengguna memblokir dan mengidentifikasi 37,8 miliar panggilan spam, yang merupakan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun lalu. Jumlah yang naik signifikan ini terkait dengan tiga hal: pertumbuhan jumlah ponsel, lebih banyak orang yang menggunakan Truecaller untuk mengidentifikasi spam di seluruh dunia, dan peningkatan jumlah panggilan yang dilakukan oleh spammer. Truecaller telah membantu mengidentifikasi 184,5 miliar panggilan tak dikenal, dan mengidentifikasi 586 miliar pesan. Pengguna Truecaller melakukan 99,7 miliar panggilan telepon dan mengirim 7,8 miliar pesan selama periode antara 1 Jan 2021 hingga 31 Okt 2021.

Grafik di atas menunjukkan ada peningkatan dalam jumlah panggilan spam di bulan Maret 2021. Masih ingat? ini berkorelasi dengan gelombang baru COVID-19 yang melanda banyak negara berkembang di bulan itu. Spammer dan scammer memanfaatkan kesempatan ini, baik untuk menjual obat-obatan covid, tabung oksigen, konsentrator oksigen, atau mengamankan tempat tidur rumah sakit yang langka. Para pengguna Truecaller saat itu benar-benar bersatu dengan menandai si penelepon. Dan kita dapat melihat hasilnya, selama bulan April dan Mei jumlah spam call menurun. Penurunan juga bisa menjadi akibat dari tingginya tingkat infeksi COVID-19 di berbagai negara. Saat kasus aktif menurun, ada korelasi langsung dalam spam, dan peningkatan tajam dapat dilihat pada bulan-bulan antara Juni hingga Oktober.

Dari grafik di atas tampak bahwa Indonesia menempati posisi ke enam dalam Spam Calls. Indonesia memiliki lebih dari dua kali lipat volume panggilan spam antara Januari hingga Oktober 2021. Pada Januari, total volume panggilan spam mencapai 12.580.275 (hampir 12,6 juta) dan meningkat menjadi 25.789.283 (25,8 juta) total panggilan spam pada bulan Oktober. Rata-rata, orang Indonesia menerima 14 panggilan spam per pengguna per bulan.
Di Indonesia, sekitar 50% dari semua panggilan masuk yang diterima pengguna Truecaller berasal dari nomor yang tidak tersimpan di buku telepon mereka. Amerika serikat, yang diatas sudah dibahas dengan angka yang detail, ternyata cuma berada di peringkat 20. Bukan mustahil, negara-negara dengan peringkat lebih tinggi dari Amerika Serikat jumlah kerugian yang dialami bisa lebih besar.
Sumber dan gambar: truecaller