Muhammad Ali Petinju Legendaris

Muhammad Ali Petinju Legendaris

Muhammad Ali terlahir dengan nama Cassius Marcellus Clay, Jr. pada 17 Januari 1942. Ia mulai berlatih tinju pada usia 12 tahun. Dan pada umur 18 tahun ia meraih medali emas tinju kelas berat ringan pada olimpiade musim panas 1960 di Roma, Italia. tak lama setelah itu ia memeluk islam sebagai agamanya. Pada umur 22 tahun ia meraih sabuk WBC dan WBA untuk kelas berat. Ia kemudian mengganti namanya menjadi Muhammad Ali.

Di masanya, Ali sering mengatakan bahwa ialah yang terbaik. “I am the greatest” padahal di masa itu ia belum menjadi yang terbaik. Sedari dulu hingga kini, dunia oleh raga dipenuhi oleh banyak atlet hebat. Namun tidak ada kombinasi yang sehebat Ali. Ia memulai karirnya sebagai Classius Clay dan mengakhirinya sebagai fenomena di dunia sebagai Muhammad Ali, seseorang yang mengatakan dirinya sendiri sebagai seseorang yang “melayang seperti kupu-kupu dan menyengat seperti lebah.”

Pada 28 April 1967, dua tahun setelah meraih gelarnya ia menolak untuk pergi dan menentang perang Vietnam. Ia mengatakan, “Saya tidak punya masalah dengan orang-orang Vietnam.” Pada 20 Juni 1967, Ali dihukum karena menghidari tugas sebagai seorang warga negara, dihukum 5 tahun dalam penjara, denda $10.000 dan dilarang bertinju selama 3 tahun. Tahun 1971 ia memenangkan banding di mahkamah agung Amerika Serikat. Namun ia kehilangan masa masa keemasannya sebagai petinju. Terlepas dari itu, tindakan Ali ini memberi inspirasi bagi gerakan yang lebih besar (counterculture generation).

Selama karirnya, ia bertinju 61 kali, dengan menang 56 kali, 37 diantaranya dengan KO dan kalah 5 kali. Muhammad Ali dianggap sebagai salah satu petinju terbesar sepanjang masa. Dia satu-satunya petinju kelas berat yang memenangkan gelarnya sebanyak tiga kali yaitu pada tahun 1964, 1974 dan 1978.

Sebagai seorang muslim, awalnya Ali bergabung dalam gerakan Nation of Islam (NOI) yang dipimpin oleh Elijah Muhammad. Beberapa waktu kemudian ia tidak sejalan dengan NOI dan keluar mengikuti Sunni yang mendukung integrasi ras sama seperti yang dilakukan mentornya Malcolm X. Muhammad Ali menggantung sarung tinjunya pada tahun 1981. Ia mengabdikan dirinya untuk kegiatan keagamaan dan amail. Pada tahun 1984 ia didiagnosis Parkinson’s syndrome yang diakibatkan cedera pada otak karena bertinju. Sejak itu ia mengurangi kegiatannya dan dirawat keluarganya hingga wafatnya pada 3 Juni 2016.

gambar: muhammadali.com
sumber: wikipedia.org, muhammadali.com
Muhammad Ali

Leave a Reply

Your email address will not be published.