Mencari Makna ketika Pekerjaan Serasa Tak Bermakna. Harvard Business Review dalam akun instagramnya menuliskan bahwa ada tujuh hal yang bisa dilakukan ketika seseorang merasa bahwa pekerjaan yang dilakukannya sepertinya tidak memiliki makna yang berarti. Seperti kita ketahui bersama bahwa jika kita bisa melihat makna dalam pekerjaan kita maka hasilnya tidak diragukan lagi akan luar biasa. Demikian pula sebaliknya jika kita merasa pekerjaan yang kita lakukan tak bermakna. Well, apa yang bisa diharapkan dari hal semacam itu?
Berikut adalah empat dari tujuh tips yang disampaikan oleh HBR:
- Imbangi rasa negatif yang terjadi. Carilah cara untuk merasa lebih baik. Misalnya bisa dilakukan dengan membaca kisah pahlawan di kehidupan nyata. Kisah dimana orang orang ini lebih mementingkan orang lain di banding diri mereka sendiri. Ada banyak situs yang menyediakan bacaan seperti ini. Cobalah baca beberapa diantaranya. Semoga Anda merasa lebih baik setelah membacanya. Pahlawan pahlawan itu bukan orang bisa, mereka telah menemukan makna akan apa yang mereka lakukan untuk orang lain. Hal berikutnya yang disarankan oleh HBR adalah berjalan jalan menikmati pemandangan alam. Jangan jalan jalan di google ya, beda rasanya. Di alam Anda akan mendapatkan kedamaian dan pikiran kita akan lebih rileks dan fresh sehingga kita bisa lebih obyektif dalam melihat keadaan yang sedang terjadi. Hal ketiga yang disarankan HBR adalah membaca buku seni. Cobalah baca, ini berbeda dengan buku buku yang umum di pasaran.
- Menumbuhkan kerendahan hati. Hal yang kedua yang bisa dilakukan untuk mencari makna ketika pekerjaan serasa tak bermakna adalah dengan menumbuhkan kerendahan hati. Maksudnya begini, tidak dipungkiri dalam setahun belakangan ini, kondisinya bagi sebagian besar orang di dunia, itu sulit. Jika kita mengeluh, “kok gak seperti dulu lagi?” atau “kapan selesainya?” dan kalimat kalimat lain, percayalah kita tidak sendiri. Ada banyak orang lain yang seperti kita. Tetap berjuang. Tetap positif. Pikiran negatif hanya akan menguras energi tanpa membuahkan hasil.
- Bercermin pada nilai-nilai/ prinsip yang dianut. Bisa jadi inilah saat yang tepat bagi kita untuk berefleksi, bercermin diri. Tanyakanlah kepada diri sendiri: Apa yang menggerakku bekerja, hidup? Apa nilai-nilai/ prinsip hidup yang kupegang? Aku hebat dalam hal apa? Dan apa kontribusi yang bisa aku berikan? Ini adalah pertanyaan pertanyaan refleksi yang tidak bisa dijawab dalam sekali bertanya kepada diri sendiri. Namun, itu penting agar ke depannya kita mempunyai arah.
- Tawarkan bantuan. Kita bisa menawarkan bantuan kita (jadi mentor) kepada tim kita yang lebih muda. Gak pakai nawarin juga boleh, langsung bantu aja juga bisa. Tapi tawarkan kepada yang performancenya lagi jelek. Kalau dibantu kan dia akan merasa mendapat perhatian khusus sehingga diharapkan akan mampu meningkatkan performa kinerjanya.
Sumber: HBR. gambar: sch.paperplane