Egg Drop 2

Egg Drop 2

Egg drop 2 tidak berbeda dengan aktivitas pelatihan egg drop sebelumnya. Bedanya hanya terletak pada bagaimana kita memperlakukan telur saat di jatuhkan. Di Egg drop sebelumnya, telurnya tidak dibungkus. Di aktivitas ini telurnya dibungkus cangkang/ kontainer. Nah, kotainer inilah yang ingin dibuat. Selain itu, dengan metode ini, ketinggian telur saat dijatuhkan bisa ditambah, sehingga lebih tinggi dari pada aktivitas pelatihan egg drop sebelumnya.

Tujuan Aktivitas Pelatihan
– Membuat kontainer yang bisa membuat telur yang dijatuhkan tidak pecah
– Melatih visualisasi, berpikir kreatif dan logis
– Melatih team work

Peserta
– Semua peserta yang dikelompokkan dalam 1 kelompok @ 3-5 orang

Waktu
30 menit – 1 jam

Setting
Tidak ada

Perlengkapan

– 2 butir telur mentah (1 untuk dijatuhkan, 1 untuk cadangan jika dalam proses pembuatan telur pertama pecah
– 10 helai kapas / 1 pak kapas / 2 pak tisu
– 20-40 sedotan
– 3-6 balon yang belum ditiup
– 2 gelas karton
– 10 stick ice cream
– 1 isolasi & gunting
– 1-2 meter tali/ benang

Proses (untuk panitia)

– Pastikan di sekitar landasan sudah diberi alas untuk berjaga-jaga agar jika ada ada telur yang pecah, pecahannya tidak mengotori daerah sekitarnya.
– Siapkan wadah untuk menampung bahan yang sudah tidak terpakai saat sesi peluncuran selesai
– Siapkan pula pembersih bila diperlukan.
– Pastikan tempat itu aman, memenuhi standar keselamatan yang baku (jika dilakukan dari ketinggian)

Proses (untuk peserta)

– Sebelum meluncurkan sebaiknya dilihat dahulu tempatnya agar mendapatkan gambaran yang lebih jelas.
– Jika tempatnya agak tinggi, tidak ada salahnya orang yang yang akan menjatuhkan telur berlatih dahulu. Karena kegagalan terkadang bukan karena landasan yang dibuat tetapi karena sang pilot gagal mendarat di tempat yang tepat.

Debriefing

Proses debriefing memegang peranan penting setelah aktivitas selesai. Karena begitu asyiknya proses pembuatan landasan / kontainer, seringkali proses ini dilakukan secara normatif/seadanya. Padahal, dari proses ini bisa didapatkan insight yang powerful bagi peserta.

– Bagaimana rasanya? (baik bagi yang berhasil mau pun yang telurnya pecah)
– Mengapa itu bisa terjadi? (baik yang berhasil mau pun yang telurnya pecah)
– Bagaimana tadi proses pembuatan dilakukan?
– Siapa yang memimpin? Bagaimana caranya dia mengarahkan yang lain?
– Bagaimana proses komunikasi dilakukan?
– Apakah semuanya bersinergi?
– Apa bedanya kerjasama yang terjadi disini dengan di tempat kerja? Dengan belajar dari aktivitas ini, apa yang bisa dilakukan dengan lebih baik di tempat kerja?

Selamat mencoba.

sumber: 18 Aktivitas Pelatihan Populer, Iwan Pramana, Insan Mandiri Cendekia, 2016. gambar: japantimes.co.jp

Leave a Reply

Your email address will not be published.