Oleh: Irmanita Harsari.
Dari Cadangan Jadi Pemenang.
Beasiswa Chevening merupakan salah satu program beasiswa dari Pemerintah Inggris (Foreign and Commonwealth Office) untuk para mahasiswa dan mahasiswi dari negara-negara selain The United Kingdom (UK), European Union (EU), dan Amerika Serikat. Indonesia merupakan salah satu negara yang dimasukkan dalam daftar negara yang eligible untuk beasiswa ini. Beasiswa ini mencakup biaya hidup, biaya sekolah, biaya perjalanan dari dan ke The UK.
Saya teringat ketika saya mulai melakukan pendaftaran administrasi secara online untuk program beasiswa ini yang dibuka pada akhir tahun 2011. Saya sempat tidak percaya diri ketika mengetikkan nama saya sebagai seorang pelamar untuk beasiswa ini karena beasiswa ini hanya diperuntukkan untuk para profesional dan para calon pemimpin, sedangkan pengalaman kerja saya belum banyak. Namun, keinginan yang kuat untuk dapat melanjutkan S2 di Inggris sebagai negara favorit saya telah mendorong saya untuk mendaftarkan diri dalam beasiswa Chevening.
Tahap seleksi awal beasiswa ini adalah tahap lulus administrasi atau tahap wawancara. Kandidat yang dipanggil wawancara adalah kandidat yang memiliki pernyataan personal atau pernyataan motivasi yang kuat dan jelas visi misinya. Juri terdiri dari 2 orang, yaitu satu orang dari Indonesia dan satu orang dari Inggris. Juri banyak bertanya mengenai pengalaman kerja saya dan urgensi saya mengambil jurusan yang saya pilih di Inggris untuk bidang pekerjaan dan untuk Indonesia. Saya menjawab setiap pertanyaan dengan beruntun, tenang, dan lancar.
Setelah melakukan wawancara, saya hanya dapat berpasrah diri dengan Allah karena sejujurnya saya sempat semakin tidak percaya diri ketika mengetahui bahwa kandidat lainnya yang dipanggil wawancara sebagian besar adalah orang-orang yang berpengalaman kerja lebih dari 3 tahun, sedangkan pengalaman kerja saya baru 2 tahun. Namun, saya belum mau menyerah karena hanya doa yang dapat membantu saya saat itu dan saya percaya bahwa Allah pasti akan memberikan yang terbaik.
Tahap kedua seleksi beasiswa Chevening adalah tahap final. Tahap final di sini memberikan 3 status kepada calon kandidat, yang terdiri dari:
1) provisionally selected yang artinya bahwa anda lulus dan calon penerima beasiswa;
2) not selected yang artinya bahwa anda tidak lulus; dan
3) reserved candidate yang artinya adalah bahwa anda kandidat cadangan penerima beasiswa. Pada saat itu, 2 orang teman saya sudah mendapatkan pengumuman pada akhir Maret yang menyatakan bahwa mereka tidak lulus.
Saya belum mendapatkan kabar apapun sampai pertengahan April. Pada pertengahan April, saya mendapatkan surat dari Kedutaan Inggris menyatakan bahwa saya adalah kandidat cadangan ke-9, yang artinya bahwa saya akan menjadi penerima beasiswa Chevening jika ada 9 orang pemenang yang mengundurkan diri. Saya hanya bisa berpasrah pada Allah karena peluang 9 orang yang mengundurkan diri dalam beasiswa tersebut sangat kecil dan jarang terjadi. Bahkan, senior saya di kantor yang juga alumni Chevening Scholar mengatakan bahwa pada saat dia menjadi pemenang Chevening, tidak ada satu pun kandidat cadangan yang lulus beasiswa. Sekretariat Chevening dan Kedutaan Inggris meminta saya mengirimkan beberapa dokumen penting, seperti copy legalisir ijasah dan transkrip S1, dan surat rekomendasi dosen. Untuk itu, saya mengirimkan dokumen-dokumen tersebut secepatnya kepada mereka dengan harapan kemampuan saya dapat dipertimbangkan lagi.
Bulan April dan Mei saya lalui dengan rasa putus asa dan kecewa. Bagaimana tidak, saya sudah mencoba melamar beasiswa dari tahun 2010 dan belum ada yang berhasil, bahkan saya belum pernah dipanggil wawancara oleh pemberi beasiswa lainnya, kecuali Chevening. Saya hampir berencana akan mendaftar S2 di dalam negeri dengan biaya sendiri. Pada saat itu saya sudah mengikhlaskan mengenai hasil beasiswa Chevening dan berpasrah diri.
Namun, Allah berkata lain. Pada tanggal 7 Juni 2012, tepatnya pukul 12.00 siang, saya mendapat telepon dari Kedutaan Inggris. Pihak kedutaan mempertanyakan mengenai kebersediaan saya jika saya menjadi successful candidate. Jantung saya berdebar-debar dan saya hampir tidak percaya dengan kejadian di siang hari itu. Lalu, pihak kedutaan mengatakan bahwa mereka akan menghubungi saya lagi setelah ada keputusan final mengenai status saya. Setelah telepon saya tutup, saya langsung berdoa pada Allah, jika ini memang yang terbaik supaya diberikan kepada saya, namun jika tidak, supaya Allah dapat menggantikannya dengan yang lebih baik lagi.
Dari Cadangan Jadi Pemenang.
Pada sore harinya di hari yang sama, tepat pukul 18.30, saya mendapatkan email dari Chevening Scholarship Secretariat di London yang menyatakan bahwa saya provisionally selected dan harus segera mendaftarkan diri ke universitas yang dituju. Sujud syukur saya berikan hanya untuk Allah sebagai Sang Maha Kuasa yang memberikan berkah dan hadiah yang sangat berharga bagi saya. Jumlah 9 merupakan angka sakral bagi saya, karena jika bukan karena kuasa Allah, tidak mungkin ada 9 pemenang yang mengundurkan diri dari beasiswa ini. Dia telah memutarkan hidup saya 360 derajat, dari yang tidak ada harapan, sekarang menjadi seseorang dengan harapan baru dan rencana masa depan yang luar biasa.
Dari Cadangan Jadi Pemenang.
sumber: smurfirma.wordpress.com
gambar: icesi.edu.co
Dari Cadangan Jadi Pemenang.