
BCG Matrix. Apabila Anda adalah seorang manajer korporat dari suatu perusahaan induk, pernahkah Anda berpikir: Anak perusahaan yang mana, ya, yang prospeknya paling bagus? Bagaimana prospek semua anak perusahaan ini, dan perusahaan mana yang perlu saya berikan investasi lebih banyak?
Atau apabila Anda adalah seseorang yang baru ingin memulai bisnis, apakah Anda pernah berpikir: Bisnis apa ya yang harus saya mulai? Jika saya ingin memiliki banyak bisnis, bisnis apa yang harus saya mulai lebih dulu?
Jika Anda pernah menanyakan pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka Anda perlu mengetahui suatu framework berpikir ini: BCG Matrix. Framework berupa kuadran ini akan membantu Anda memetakan jenis-jenis bisnis berdasarkan profitability dan prospek saat ini, sehingga Anda akan mudah mengambil keputusan.
Simak artikel di bawah ini, yuk!
Definisi dan Sejarah BCG Matrix
BCG Matrix adalah matriks/kuadran yang diciptakan pada tahun 1970-an oleh salah satu leading consulting group dunia, Boston Consulting Group. Kuadran ini diciptakan sebagai framework berpikir untuk menentukan jumlah dan tujuan portofolio investasi dari perusahaan, sehingga Anda lebih yakin dalam mengambil keputusan untuk mengurangi investasi (divestasi), menambah investasi, dan keputusan bisnis lainnya.
Namun, menurut saya, framework ini juga dapat digunakan untuk konteks investasi personal. Salah satunya adalah untuk menentukan bisnis apa yang sebaiknya kita mulai lebih dulu dengan kondisi modal serta investasi saat ini. Artikel ini sendiri akan lebih banyak membahas BCG Matrix untuk target perseorangan.
Lantas, bagaimana bentuk BCG Matrix?

BCG Matrix terdiri dari empat kuadran yang memuat empat jenis bisnis:
- Cash Cow
Seperti yang bisa dilihat dari kuadran di atas, Cash Cow adalah bisnis yang market growth-nya tidak bertumbuh pesat (cenderung stabil atau bertumbuh perlahan), tetapi secara market size, ia memiliki pangsa pasar yang besar. Bisnis Cash Cow ini adalah bisnis yang pertumbuhannya cenderung lambat, tetapi mudah untuk menghasilkan uang di masa kini.
Lantas, apa strategi yang tepat untuk bisnis seperti ini? Apabila Anda sedang memikirkan strategi untuk anak perusahaan, strategi yang tepat adalah tidak menaruh terlalu banyak investasi di bisnis ini, dan terus “memanen” keuntungan. Keuntungan ini sebaiknya digunakan untuk investasi di bisnis lainnya, terutama di “Stars” (akan dibahas di poin nomor 2).
Namun, apabila Anda adalah seseorang yang baru saja akan berbisnis dan bingung sedang ingin menjalankan bisnis apa, Anda sebaiknya memilih bisnis Cash Cow sebagai bisnis pertama Anda. Alasan pertama, bisnis ini kemungkinan besar tidak akan membuat “mental bisnis” Anda sebagai entrepreneur baru jatuh karena langsung gagal. Alasan kedua, bisnis ini akan mempercepat Anda memperoleh keuntungan, yang kemudian bisa Anda putarkan untuk investasi lain. Alhasil, portofolio investasi Anda pun akan meningkat dengan lebih cepat.
Contoh bisnis Cash Cow adalah bisnis yang pasarnya mudah dijangkau dan ukuran pasarnya besar, seperti bisnis kuliner maupun fashion (dengan catatan jenis kuliner dan fashion yang dipasarkan bukanlah jenis produk yang niche).
- Stars
“Stars” adalah bisnis-bisnis yang pasarnya saat ini belum ada, tetapi dengan tingkat pertumbuhan industri saat ini, ia berpotensi menjadi “bintang” yang berkembang pesat di masa depan. Gojek adalah salah satu perusahaan yang dulunya masih berupa calon “Stars”, tetapi dengan tingkat pertumbuhan dunia digital yang eksponensial, ia berkembang dengan sangat pesat dan bahkan bisa dibilang menjadi salah satu pilar ekonomi Indonesia.
Strategi yang tepat untuk bisnis “Stars” ini adalah menambah investasi, tentu dengan strategi money management dan implementasi risk management yang baik. Sebagai tambahan, Anda sebaiknya membuat plan kapan bisnis ini ditargetkan menjadi “bintang”, sehingga proses monitoring akan berjalan lebih lancar.
- Question Marks
Question Marks adalah bisnis yang serupa dengan Stars, yakni memiliki proyeksi pertumbuhan yang pesat. Namun, berbeda dengan Stars yang pangsa pasarnya terbilang besar, Question Marks tidak seperti itu, sehingga kita pun menjadi bertanya-tanya: “Apakah bisnis ini bisa menjadi Stars?”.
Bisnis seperti ini bukan berarti tidak akan berhasil. Hanya saja, bisnis ini amat rawan dijatuhkan oleh kompetitor dan perubahan tren. Oleh karena itu, strategi yang tepat untuk bisnis ini adalah menganalisis secara hati-hati jumlah investasi yang akan diberikan, juga menentukan kapan kita akan “cut loss”. Jangan sampai Anda membuang-buang terlalu banyak uang untuk hasil yang sia-sia. Anda juga perlu rutin melakukan evaluasi untuk semua pengeluaran yang telah diinvestasikan.
Apabila Anda adalah seseorang yang baru akan memulai bisnis, terutama jika modal Anda terbatas, hindarilah bisnis dengan model seperti ini. Akan lebih baik jika uang Anda diputarkan di bisnis bertipe “Cash Cow” lebih dulu.
- Dogs
Terakhir, BCG Matrix membahas bisnis bertipe “Dogs”, alias bisnis yang secara market growth maupun market size sama-sama rendah. Namun, hanya karena rendah, bukan berarti Anda harus langsung membubarkannya. Apabila Anda sedang memikirkan keputusan untuk bisnis tipe ini, terdapat tiga strategi general yang bisa Anda pilih: Exit, divestasi sambil memperbaiki strategi, atau mengeluarkan investasi lebih untuk memperbaiki keseluruhan bisnis.
Dari tiga strategi itu, strategi apa yang perlu saya pilih? Semuanya tergantung Anda dan preferensi investasi Anda. Apabila Anda adalah seseorang yang risk taker, mungkin pilihan ketiga bisa saja Anda ambil dengan mudah. Namun, jika Anda adalah seseorang yang menghindari risiko, maka mungkin Anda akan langsung memilih untuk berdivestasi atau bahkan exit.
Empat poin di atas adalah framework berpikir untuk menganalisis portofolio Anda atau mengambil keputusan akan suatu bisnis. BCG Matrix ini memiliki beberapa keunggulan, seperti mudah digunakan. Namun, pada prakteknya, tetap saja hasil dari BCG Matrix ini bergantung pada data serta proyeksi yang Anda miliki. Anda tetap saja memiliki kemungkinan untuk mengambil keputusan yang salah atau kurang akurat.
Sebagai kesimpulan, ada baiknya jika Anda menggunakan BCG Matrix ini bersamaan dengan tools lain, seperti TOWS Strategy atau analisis PESTEL. Dengan begitu, Anda pun akan memiliki gambaran yang lebih utuh dalam menentukan keputusan selanjutnya.
Bagaimana? Mudah dimengerti, bukan? Selamat menganalisis!