Taksonomi Bloom

Taksonomi Bloom

Taksonomi Bloom. Benyamin Bloom adalah seorang profesor ekonomi dari Universitas Chicago yang memperkenalkan suatu klasifikasi keterampilan berpikir yang dikenal dengan Taksonomi Bloom. Dalam Taksonomi Bloom ada enam tingkatan ketrampilan berfikir.

Level 1: Knowledge. Level pertama dari Taksonomi Bloom adalah pengetahuan (knowledge), yaitu suatu aktivitas berpikir untuk memperoleh data dan informasi, sebagaimana para pelajar menjalaninya di sekolah-sekolah.

Level 2: Comprehension. Level ke dua Taksonomi Bloom adalah komprehensif (comprehension) yaitu kemampuan untuk memahami arti dari materi-materi yang sedang dipelajari. Guru-guru di sekolah akan memberikan tes kepada murid-muridnya untuk mengetahui apakah sudah mencapai tingkat berpikir level dua ini. Kita sendiri bisa secara mandiri melakukan evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman kita terhadap suatu materi.

Level 3: Application. Level ke tiga Taksonomi Bloom adalah tahap aplikasi (application). Tahapan ini jarang diajarkan oleh guru-guru, tahapan ini sangat bernilai, terlebih jika bisa diberikan suatu contoh aplikasi dalam konteks yang berbeda yang bisa dipahami dengan baik oleh murid-murid atau pendengar. Beberapa orang bisa memahami suatu materi dengan mempraktekannya langsung di laboratorium, bengkel atau melakukan simulasi di depan komputer.

Taksonomi Bloom

Level 4: Analysis. Level ke empat Taksonomi Bloom adalah analisis (analysis). Kemampuan berpikir pada level ini sering dihubungkan dengan matematika dan sains. Sebenarnya kemampuan ini pun diterapkan pada kuliah-kuliah seni seperti: musik dan sastra. Proses berpikir ini dimulai dengan memecah materi ke dalam beberapa bagian dan melakukan investigasi untuk mencari hubungan-hubungan dari bagian-bagian tersebut. Analisis sangat penting untuk memahami semua subjek ilmu untuk mencari makna dan alasan-alasan di balik fakta.

Level 5: Synthesis. Level ke lima Taksonomi Bloom adalah sintesis ( synthesis ) adalah tahap berpikir yang sangat jarang diajarkan di sekolah-sekolah. Umumnya kita mempelajari suatu subjek di sekolah seolah-olah terisolasi dan tidak berhubungan dengan subjek-subjek lain. Misalnya saya teringat ketika mengikuti kuliah applied mathematics di perguruan tinggi, seorang teman menanyakan ke dosen pengajar tentang aplikasi dari persamaan diferensial yang sedang beliau ajarkan, di bidang teknik mesin. Sang dosen marah dan tidak mau menjawab pertanyaan tersebut atau bahkan dia sendiri pun tidak tahu jawabannya. Sintesis adalah kemampuan untuk menggabungkan dan mengkombinasikan materi-materi yang berbeda sehingga menghasilkan pemahaman yang lebih dalam dari suatu subjek tertentu. Pada dasarnya tahap ini merupakan bagian dari berpikir kreatif.

Level 6: Evaluation. Level tertinggi Taksonomi Bloom adalah level evaluasi (evaluation). Pada tahap ini kita menguji seluruh asumsi, prasangka yang menjadi dasar berpikir kita. Pada tahap ini nilai-nilai dan standar moral serta perhatian kita terhadap masalah sosial memperoleh tempatnya. Pada tahap ini seorang manajer atau insinyur harus mempertimbangkan nilai-nilai, standar moral yang dia miliki dan juga standar etika profesi serta juga dengan memperhatikan masalah-masalah lingkungan dalam jangka pendek sebelum memutuskan untuk membuat sebuah keputusan atas suatu pilihan teknologi. Pada tahap ini seorang harus berpikir jauh di atas kepentingan pribadinya.

literatur: Creative Problem Solving, Yuriadi Kusuma
gambar: learnnc.org

Leave a Reply

Your email address will not be published.