Sukses Tidak Memiliki Peraturan

Sukses Tidak Memiliki Peraturan

Sukses datang dalam segala bentuk dan wujudnya. Tak terhitung buku-buku yang membahas topik ini. Semua informasi ini mampu mendukung upaya keras kita menuju sukses, namun kebenarannya masih tetap sama – sukses tidak memiliki peraturan tertentu. Sukses dapat menyapa mereka yang berupaya setengah mati dan bahkan juga mereka yang hanya berupaya sedikit. Mereka yang mempromosikan teori pemikiran positif sejauh ini telah gagal untuk menyadari bahwa sukses itu tidak membeda-bedakan; ia akan menghampiri mereka yang memproyeksikan tingkah laku negatif maupun positif.

Saya tidak bermaksud untuk meremehkan keabsahan dari konsep berpikir positif, Namun, bila Anda memang pada dasarnya bukan pemikir positif – tak peduli betapa pun kerasnya Anda berusaha – sudah saatnya kita meluangkan waktu untuk sejenak menelaah sifat-sifat negatif tersebut dan menemukan bukti bahwa Anda dapat meraih sukses sekali pun.

Misalnya, Mark Twain dijuluki pesimis, skeptis sarkastik, dan cerita-cerita yang ditulisnya sering hanya mengenai, “ras manusia terkutuk”. Namun, kualitas-kualitas yang unik semacam itulah yang menjadikan seorang Mark Twain, menjadi Mark Twain yang kita kenal sekarang. Sifatnya negatif justru telah menjadikannya seorang jenius sastra yang diakui dunia.

Mari kita simak sejumlah pribadi populer yang telah lama kita kenal. Elizabeth Taylor, misalnya, selalu menjadi sumber berita yang tak pernah kering. Sebagian berita tentangnya bersumber dari sifat negatifnya: berat badan yang berlebihan, kecanduan minum keras dan obat bius, jumlah perkawinan dan perceraiannya. Dan yang lebih hebat adalah salah seorang mantan suaminya menjuluki dirinya sebagai kampiun begitu sampai pada kesanggupannya untuk berpura-pura mengidap penyakit yang parah. Kendati dengan sederet kualitas “negatif” yang disandangnya, tetap saja ia menikmati sukses demi sukses tak tertandingi yang diraihnya.

Spencer Tracy, menurut Katherine Hepbrun, ternyata adalah pemurung dan selalu dihantui perasaan bersalah. Bahkan ia berpikir bahwa wajah dunia akan lebih cerah seandainya ia tidak dilahirkan. Dengan mengabaikan “rasa percaya dirinya” yang rendah. Ia pernah dan masih menjadi bintang layar perak yang disegani.

Humprey Bogart adalah salah seorang aktor terbesar yang pernah ada. Padahal, kepribadian dirinya secara umum tidak bisa dikategorikan “periang dan bahagia”. Ia takkan mampu menjadi seorang Ronald Reagan. Namun, Humprey Bogart bisa sukses karena kepribadiannya yang unik. Orang mencintai dia sebagaimana adanya.

Marylin Monroe dan Ernest Hemingway dinilai emosional, labil, pikirannya selalu berubah-ubah, dan termasuk kasus klasik dari tekanan mental. Keduanya, mengakhiri hidupnya sendiri; namun sifat-sifat negatif mereka sudah menjadi elemen inti dalam sukses semasa hidupnya. Justru sifat-sifat negatif inilah yang menjadikan mereka seperti apa adanya mereka dan tidak siap ketika menghadapi sukses yang melebihi impian mereka sendiri.

Saya tidak berusaha menganjurkan untuk meniru gaya bunuh diri mereka, tetapi saya gunakan contoh-contoh ini untuk menekankan maksud saya. Sifat-sifat negatif Anda tidak akan menghalangi usaha anda dalam meniti jenjang sukses dalam kehidupan Anda di dunia ini. Mereka itu adalah bagian dari diri Anda. Belajarlah mencintainya, menerimanya dan memanfaatkannya.

Sumber: Chin-Ning Chu, Thick Face, Black Heart.
gambar: moviebastards.com
Sukses Tidak Memiliki Peraturan

Leave a Reply

Your email address will not be published.