Memberi Kesempatan

Memberi Kesempatan

Memberi kesempatan. Seorang pemimpin yang baik, akan memberi kesempatan anggota timnya atau anak buahnya untuk bertumbuh-kembang. Bertumbuh-kembang terdiri atas dua kata, tumbuh dan kembang. Seseorang karyawan akan tumbuh dalam arti meningkat kemampuannya seiring dengan bertambahnya pengalaman kerja. Kembang atau berkembang artinya secara kejiwaan, pikiran, dan hatinya berkembang menjadi lebih memahami orang lain. Itu juga seiring dengan bertambahnya pengalaman kerja dan pengalaman berinteraksi dengan orang lain.

Pemimpin yang baik, akan memberi kesempatan bagi anggota timnya yang baru mendapatkan pengalaman bekerja dan pengalaman berinteraksi dengan orang lain. Adalah wajar, seorang pelamar kerja tak punya pengalaman. Bukan berarti dia tak bisa bekerja. Kalau pun seseorang pelamar kerja pernah melakukan pekerjaan yang tak membutuhkan gelar kesarjanaan seperti penjaga toko kelontong atau tempat pencucian mobil, bukan berarti pelamar itu bodoh.
Seorang pelamar kerja yang bekerja di satu tempat satu bulan lalu pindah lagi di tempat lain juga selama satu bulan, tidaklah bisa diduga dia berkarakter kurang baik atau kurang disiplin atau kurang bisa beradaptasi atau disangka dengan dugaan lainnya.

Dalam sebuah video yang sempat viral beberapa waktu lalu, beberapa orang pimpinan perusahaan diminta penilaiannya akan Curriculum vitae dari orang orang yang sudah disamarkan namanya. Nama mereka diganti menjadi Mr A, Mr B, Mr C. Setalah beberapa orang itu diberi CV Mr A, rata-rata mereka beranggapan sama, Mr A kurang pengalaman. Dan mereka tidak akan merekrutnya menjadi karyawan di perusahaan tempat mereka bekerja. Yang kedu Mr. B, 25 tahun, mempunyai beberapa pengalaman bekerja, namun pendidikan B rendah. ia hanya lulusan SMP. Kembali, para professional ini rata-rata menolak mempekerjakan B. Yang terakhir adalah Mr. C, umur 29 tahun, pengalaman bekerja 1 tahun. Kembali mereka juga tidak akan merekrut Mr C. Jadi, dari tiga calon yang diajukan, rata-rata mereka tidak akan merekrut orang-orang ini untuk menjadi karyawannya.

Kemudian, saatnya membuka identitas pelamar-pelamar tersebut:
Apa yang terjadi? Para professional ini terkejut karena para pelamar itu adalah orang-orang yang sukses pada bidangnya. Ada yang sutradara, pemilik bakery terkenal. Kadang-kadang, memberi kesempatan perlu bagi yang belum mempunyai pengalaman. “Manajer saya, tidak akan menyangka saya jadi seperti ini hari ini saat ia merekrut saya pada umur 26 tahun.” kata salah seorang dari mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published.